Makassar, Sonora.ID - Para pemuda atau kalangan milenial dewasa ini sebagian besar sibuk dengan urusan duniawi. Apalagi, usia mereka masih sangat produktif. Banyak di antara mereka bahkan kecanduan gadget dibanding hanya sekadar belajar mengaji atau aqidah.
Atas kegelisahan itu, empat anak muda yakni Rahmat, Ridwan, Norman dan Syar'i akhirnya sepakat membesarkan komunitas Sobat Ngaji Makassar yang menjadi wadah para kalangan milenial menimba ilmu agama islam.
Rahmat, pendiri Sobat Ngaji Makassar mengatakan, komunitasnya ini fokus bergerak di bidang kepemudaan. Batasan umur yang dipersyaratkan bagi anggota yakni 16-40 tahun.
Meski begitu, ia tetap membuka pintu bagi masyarakat berusia 40 tahun ke atas. Asalkan punya semangat dan ingin belajar.
Baca Juga: Pengurus Baru Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Abdi Wacana Pontianak Tahun 2021, Resmi Dilantik
"Di sini jadi tempat yang ingin belajar ilmu agama islam dari hal yang sederhana.Contohnya belajar mengaji, aqidah islam dan terkait adab," ujar Rahmat saat diundang dalam program Smart Community, belum lama ini.
Rahmat menceritakan, Sobat Ngaji Makassar terbentuk pertama kali pada Mei 2019 lalu. Bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Menurutnya, di bulan puasa banyak orang hanya bersantai dengan tidur.
Makanya, ia lalu menginisiasi belajar mengaji di bulan Ramadan. Mengingat saat Ramadan, seluruh amal ibadah ditingkatkan berkali lipat, makanya dirinya memutuskan membuat wadah untuk belajar agama islam.
"Awal bergabung langsung belajar mengaji, memperbaiki bacaan Al Quran. Waktu itu, saya berpikir kalau shalat saja berlipat ganda, bagus lagi kalau kita mengajar. Pahalanya jariyah kemudian dobel lagi," ucap Rahmat.
Baca Juga: Kumpulan Doa Untuk Kedua Orang Tua Sesuai Tuntunan Hadist dan Al-Quran
Ia pun mulai membuat pamflet ntuk mengajak para pemuda bergabung. Pamflet dibagikan ke beberapa titik kota Makassar dan Gowa.
Kala itu, kata Rahmat, ia masih menggunakan nama Makassar Mengaji. Ia juga membuat pamflet digital untuk disebarkan ke grup-grup media sosial.
"Di tengah jalan tepatnya awal 2020, kami memutuskan mengganti nama komunitas menjadi Sobat Ngaji Makassar lantaran nama sebelumnya telah digunakan oleh pihak lain," sebut Rahmat.
Sementara, anggota lainnya, Ridwan, mengaku ia tertarik bergabung dalam komunitas tersebut untuk mengasah bacaan Al Quran. Sebab, selama ini dia hanya disibukkan dengan seorang pekerja profesional.
Baca Juga: Alhamdulillah! 10 Ribu Guru Mengaji di Sulsel Akan Dapat Insentif
"Kegiatan saya agak sibuk. Awal saya gabung saya diajak ustadz dan mengaji adalah cara saya mengasah ilmu mengaji. Saya akhirnya berkumpul dengan teman-teman. Saya kajian di Makassar setiap ahad," imbuh Ridwan.
Pengalaman yang sama dirasakan Norman. Ia merasa gelisah melihat anak muda lebih memilih bermain gadget ketimbang belajar mengaji. Makanya, ia pun bergabung dan langsung membuat acara kajian islam khusus bagi kalangan pemuda.
"Kami tak menyangka, peserta acaranya sangat banyak," ujarnya.
Untuk menjaga silaturahim, Sobat Mengaji Makassar menggelar agenda camping sambil sharing. Di sana selain memgaji, para peserta bisa berbagi kisah hijrahnya masing-masing.
Baca Juga: Sering Dikira Non-Islam, 7 Artis Blasteran Ini Padahal Beragama Islam
Lebih jauh, Rahmat melanjutkan, hingga kini anggota komunitasnya mencapai 50 orang. Sayangnya yang aktif hanya sebagian karena kesibukan. Pihaknya memanfaatkan media sosial yang sangat cepat untuk terus mengajak pemuda untuk ikut.
Sejauh ini, lanjut Rahmat, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya trainer untuk mengajar mengaji.
"Makanya, ia dan rekannya membina para peserta untuk menjadi trainer ke depannya," tuturnya.
Di akhir perbincangan, pihaknya berpesan kepada anak muda agar menjaga istiqomah dalam berhijrah. Caranya yakni dengan tidak tergoda maksiat, tidak sombong dengan ilmu yang dimiliki serta harus Ikhlas.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Berikan Insentif ke Guru Non PNS, Tenaga Pengajar TK hingga Guru Ngaji