“Ini jauh lebih bijak untuk memprioritaskan anak sekolah mendapatkan vaksin Covid-19 daripada mengharuskannya melakukan swab antigen,” tambah Lutfi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan, Muhammad Yusuf Effendi mengakui jika surat edaran dari Satgas Covid-19 terkait dengan swab antigen untuk mendukung PTM siswa SMA/SMK sederajat sudah berlaku sejak 5 Oktober lalu.
“Sekolah diharapkan bisa bekerjasama dengan Dinas Kesehatan kabupaten/kota agar dapat memfasilitasi swab antigen bagi pelajar yang menjalankan PTM,” tuturnya.
Namun dirinya memang mengakui, jika anggaran untuk pelaksanaan swab antigen tidak dimiliki oleh sekolah sehingga mau tidak mau dibebankan kepada orangtua siswa.
Baca Juga: Pengurus Baru Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Abdi Wacana Pontianak Tahun 2021, Resmi Dilantik
Sedangkan terkait vaksinasi, saat ini sudah dilakukan terhadap guru dan peserta didik. Di mana capaian untuk vaksinasi guru sudah mencapai 100 persen, dan pelajar baru sekitar 70 persen.
“Percepatan vaksinasi ini didukung lewat kerjasama dengan Polri, BIN dan Vaksinasi Bergerak yang digagas oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor,” tambah Yusuf.
Ia juga mengungkapkan bahwa untuk SMA/SMK sederajat, PTM baru diberlakukan di 31 satuan pendidikan di Kalimantan Selatan, salah satunya SMA Negeri 5 Banjarmasin.
Evaluasi juga terus dilakukan secara berkala agar sekolah tidak menjadi klaster baru dalam penyebaran virus Corona.
“Ini terus dipantau agar tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, melengkapi sarana dan prasarananya," sambungnya.
Baca Juga: Survei Unicef, 62,8 Persen Ortu di Indonesia Berpendapat Sekolah Dapat Dibuka Kembali