"Syaratnya usia anak maksimal 2 tahun. Kita juga sudah siapkan konsumsi dan perlengkapan ayunan. Jadi peserta tinggal merias," tambahnya lagi.
Selain jamaah dari majelis, peserta yang ikut mendaftar juga ada dari warga sekitar. Bahkan ada juga peserta dari luar daerah. Yakni dari Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.
Peserta Baayun Maulid juga berkesempatan untuk melakukan tanya jawab dengan ustadzah, seputar hukum syariat tradisi Baayun di bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Memang tidak bisa menerima terlalu banyak peserta. Karena masih dalam suana pandemi juga," ungkapnya.
Sementara itu, Diana (39), Warga Jalan Jati mengaku baru pertama kali mengikuti tradisi Baayun Maulid.
Tujuannya, semata-mata ingin menyemarakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW dan mengharapkan berkahnya.
"Sebelumnya belum pernah ikut. Dari tiga anak baru anak terakhir yang ikut Baayun Maulid. Usianya baru Setahun Delapan bulan," tuturnya singkat.
Baca Juga: Harga Pembebasan Belum Deal, Proyek Jembatan HKSN Menggantung