Banjarmasin, Sonora.ID - Sudah menjadi agenda tahunan ketika bulan Rabiul Awal tiba, sebagian masyarakat Kalimantan Selatan termasuk Banjarmasin menggelar tradisi Baayun Maulid. Tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Namun, semenjak pandemi Covid-19 melanda tradisi ini pun dihentikan sementara, lantaran khawatir terjadi penularan.
Biasanya, untuk menjaga tradisi ini, Pemko Banjarmasin pun setiap tahunnya menggelar Baayun Maulid secara massal di masjid.
Termasuk pada tahun ini, Pemko Banjarmasin pun masih tidak menggelar tradisi Baayun Maulid. Padahal status PPKM sudah turun ke level II.
Baca Juga: Sri Sultan Hamengku Buwono X Dorong Perupa Hasilkan Karya Berkelas Internasional
Tapi tidak di Majelis Muslimah Ahlussunnah Wal Jamaah Laami'ul Hidayah. Untuk pertama kalinya, majelis taklim yang berlokasi di jalan Simpang Anem, Kel. Kuin Selatan, Kec. Banjarmasin Barat menggelar Baayun Maulid.
"Awal mulanya dari keinginan pimpinan majelis lalu langsung kita susun rencananya," ucap Aulia Magfiroh, Panitia Pelaksana, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, Selasa (19/10) siang.
Ia menjelaskan, tradisi ini digelar atas inisiasi sendiri. Tujuannya untuk menjaga tradisi Baayun Maulid di Banjarmasin.
Kemudian setelah pendaftaran dibuka, terkumpul 11 orang peserta yang mengikuti Baayun Maulid, dengan biaya pendaftaran Rp 150 ribu per orang.
Baca Juga: PPKM Banjarmasin Turun Level II, Wali Kota Beri Sinyal Buka Wisata
"Syaratnya usia anak maksimal 2 tahun. Kita juga sudah siapkan konsumsi dan perlengkapan ayunan. Jadi peserta tinggal merias," tambahnya lagi.
Selain jamaah dari majelis, peserta yang ikut mendaftar juga ada dari warga sekitar. Bahkan ada juga peserta dari luar daerah. Yakni dari Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.
Peserta Baayun Maulid juga berkesempatan untuk melakukan tanya jawab dengan ustadzah, seputar hukum syariat tradisi Baayun di bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Memang tidak bisa menerima terlalu banyak peserta. Karena masih dalam suana pandemi juga," ungkapnya.
Sementara itu, Diana (39), Warga Jalan Jati mengaku baru pertama kali mengikuti tradisi Baayun Maulid.
Tujuannya, semata-mata ingin menyemarakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW dan mengharapkan berkahnya.
"Sebelumnya belum pernah ikut. Dari tiga anak baru anak terakhir yang ikut Baayun Maulid. Usianya baru Setahun Delapan bulan," tuturnya singkat.
Baca Juga: Harga Pembebasan Belum Deal, Proyek Jembatan HKSN Menggantung