Namun bagaimanakah nasib bagi mereka yang tidak menginginkan jenis pekerjaan ini?
Menjadi ibu rumah tangga sekaligus meniti karir adalah jabatan yang tampak mudah dilakukan tapi hal yang tidak mungkin bagi sebagian perempuan di Indonesia.
Seperti yang dilansir dari interview Coconut Jakarta, beberapa perempuan Indonesia yang memikul dua tanggung jawab ini masih kekurangan dukungan yang mereka butuhkan.
Diskriminasi, beban kerja dan durasi cuti hamil yang kurang sesuai adalah beberapa bentuk tantangan yang memaksa sebagian perempuan untuk memilih antara dua pilihan kewajiban mereka.
Cerita wanita hebat dan inspirasional yang tampaknya tidak memiliki masalah untuk menjalankan dua tugas tersebut hanyalah beberapa jarum di antara tumpukan padi.
Sangatlah tidak realistis untuk meminta seluruh perempuan melakukan yang sama jika realita lingkungan kerja sebagian perempuan masih tidak berpihak kepada mereka.
Jika kita kembali ke pertanyaan awal, benarkah Jadi Ibu Rumah Tangga Adalah Takdir Setiap Perempuan?
Jawabannya sebenarnya ingin menjadi ibu rumah tangga atau tidak itu semua merupakan pilihan dari sang wanita itu sendiri.
Sebab, hanya merekalah yang berhak menentukan pilihan atau takdirnya masing-masing sebab mereka tahu konsekuensi atas apa yang menjadi pilihannya.
Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Bakal Dapat Modal Kerja Rp 2 Juta dari Pemerintah