Sonora.ID-Keracunan makanan terjadi ketika orang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau racun berbahaya.
Atau makanan yang disajikan sudah membusuk dan tidak lagi layak untuk dimakan.
Banyak orang yang harus berhati-hati, apalagi perempuan hamil, anak kecil, orang lanjut usia dan orang yang memiliki penyakit kronis akan berisiko lebih besar terkena keracunan makanan.
Makanan tertentu, jika kurang diperhatikan akan mudah menyebabkan keracunan terutama jika tidak disimpan, disiapkan, atau dimasak dengan tidak benar.
Terdapat makanan-makanan yang berpotensi sebagai penyebab keracunan yang mungkin pernah kamu rasakan.
1. Unggas
Unggas yang dimasak setengah matang seperti ayam, dan bebek memiliki risiko tinggi menyebabkan keracunan makanan.
Hal tersebut disebabkan oleh dua jenis bakteri, Campylobacter dan Salmonella , yang biasa ditemukan di usus dan bulu hewan ini.
Bakteri ini sering mencemari daging unggas saat penyembelihan dan bakteri dapat bertahan sampai dimasak. Jika cara memasak tidak benar atau kurang lama saat merebus, bisa jadi bakteri masih menempel pada unggas tersebut.
Hal tersbut sudah diteliti oleh para ahli, mengutip dari Healtline bahwa hasil penelitian dari Inggris, AS dan Irlandia menemukan 41-84% ayam mentah yang dijual di supermarket terkontaminasi bakteri Campylobacter dan 4-5% terkontaminasi Salmonella.
Kabar baiknya adalah bahwa meskipun bakteri berbahaya ini dapat hidup pada unggas mentah, mereka benar-benar dihilangkan ketika dimasak dengan matang. Atau sebelum diolah menggunakan bumbu, cobalah untuk merebus unggas tersebut selama 30 hingga 60 menit.
Baca Juga: Distan Denpasar Cek Unggas di Pasar Kumbasari, Antisipasi Penyebaran Virus Avian Influenza
2. Telur
Siapa yang menyangka jika telur ayam adalah sumber racun saat dia dimasak dalam keadaan busuk. Memang sulit untuk mengetahui telur sudah busuk atau belum.
Cara mudahnya selain menghirup bau dari telur, tuangkan dulu ke piring yang masih kosong untuk memastikan telur dalam keadaan segar.
Disisi lain, telur dapat membawa bakteri Salmonella yang dapat mencemari kulit telur maupun bagian dalam telur. Apalagi jika telur ditemukan pada semak-semak atau tanah yang memang bukan kandang si ayam.
Melansir dari penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika, jika telur yang terkontaminasi Salmonella menyebabkan sekitar 79.000 kasus keracunan makanan dan 30 kematian.
Untuk mengurangi risiko jangan mengonsumsi telur dengan cangkang yang retak atau kotor. Jika memungkinkan, pilih telur yang dipasteurisasi atau sudah dipanaskan untuk membunuh si bakteri dan kuman.
Namun, bagi orang lanjut usia yang suka konsumsi telur mentah untuk jamu dan obat cobalah pastikan cangkang telur dalam keadaan bersih dan tidak ada bau menyengat dari telur tersebut.
3. Kecambah
Mengapa kecambah memiliki risiko tinggi penyebab keracunan? Karena, kecambah tumbuh pada tempat yang lembab dan hangat.
Lingkungan dan tanah yang seperti itu merupakan tempat yang baik untuk bakteri berkembang biak. Termasuk bakteri Salmonella , E. coli dan Listeria. Bakteri tersebut yang sering menyebabkan sakit perut.
Hal tersebut juga sebagai alasan mengapa wanita hamil tidak boleh mengkonsumsi kecambah dalam jumlah yang banyak.
Baca Juga: dr Boyke Jawab 5 Mitos dan Fakta di Masyarakat Seputar Kehamilan