Sonora.ID – Apakah kamu sering merasa dikuasai oleh kemarahan? Atau justru, kamu mengalami kesulitan untuk meluapkan kemarahanmu kepada orang lain?
Marah yang sering kita kenali sebagai emosi negatif ini pada dasarnya adalah bentuk respons dari peristiwa, perasaan, atau kondisi yang oleh diri kita diindikasikan sebagai sesuatu yang salah atau perlu diperbaiki.
Layaknya sebuah mobil yang mengalami permasalahan seperti olinya habis, remnya bermasalah, atau lampu dan mesinnya rusak, biasanya akan ada lampu indikator yang menyala dan memberikan informasi bahwa ada bagian yang perlu dicek dan diperbaiki.
Baca Juga: Seperti Bom yang Meledak Kapan Saja, 5 Zodiak Ini Dikenal Memiliki Temperamen Paling Buruk
Seperti itulah marah, kecewa, sedih, malu, dan perasaan lainnya yang mengingatkan diri kita bahwa ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan ataupun ekspektasi dalam diri kita.
Jika emosi tersebut tidak tampak pada diri kita, maka dikhawatirkan akan berbahaya sebab kita akan menjadi pendendam, menyimpan perasaan tersebut sendiri, dan efek buruk lainnya.
Emosi yang Menyenangkan dan Kurang Menyenangkan
Lantas, apakah marah merupakan hal yang baik atau sebaliknya? Jawabannya ialah sesuai kondisi. Marah dapat menjadi hal yang baik apabila digunakan untuk meluruskan penyimpangan, kelalaian, serta keteledoran yang terjadi di hadapan kita.
Bahkan, menurut motivator Arvan Pradiansyah dalam episode ke-28 Inspiration of Smart Happiness, setiap orang terutama yang berposisi sebagai pemimpin patut memiliki kemampuan untuk marah.
Baca Juga: Jangan Dipancing, Ini 5 Zodiak Paling Emosional Kalau Lagi Bad Mood