"Misalnya persoalan sampah bisa berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, tanaman-tanaman tumbuh bisa dengan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan," terangnya.
Founder Kalise Smart Village Annisa Maharani Nasran menjelaskan Kalise merupakan kawasan atau kampung dimana masyarakatnya bisa melihat bagaimana warga setempat hidup berkreasi. Keberadaan Kalise ini menunjukkan bahwa literasi tidak hilang di masa sekarang ini dengan dimotori enam literasi dasar.
"Jadi di kampung ini masih bisa dilihat bagaimana literasi baca tulis hidup di masyarakat, literasi finansial, literasi numerasi, literasi digital dan juga literasi kebudayaan dan kewarganegaraan," jelasnya.
Annisa menuturkan pada peresmian Kalise hari ini, pihaknya juga mengundang masyarakat dari daerah lainnya untuk datang belajar di Kalise yang berbasis edukasi dan rekreasi.
Baca Juga: Senator Emma Yohanna Dukung Keberadaan Kampung Literasi Air Terbit Panti Pasaman
"Di sini akan kita ajarkan apa-apa saja literasi dan bagaimana enam literasi dasar ini masih ada berkegiatan hidup di masyarakat Kalise saat ini," paparnya.
Dirinya menceritakan latar belakang dibentuknya Kalise ini. Awalnya ia dikirim ke Gunung Kidul Yogyakarta sebagai salah satu perwakilan dari Pontianak untuk studi banding kampung literasi di sana.
Di Provinsi Kalbar memang saat itu belum memiliki satu pun kampung literasi. Dikirimnya dia ke Yogyakarta tujuannya sekembalinya dari sana bisa mendirikan kampung literasi di Kalbar, di mana Pontianak sebagai perintis awalnya.
Pontianak sebagai ibukota Provinsi Kalbar diharapkan bisa memotivasi masyarakat lainnya di kabupaten/kota di Kalbar untuk mendirikan kampung literasi ini. Aktivitas literasi di Provinsi Kalbar memang dikatakannya sangat rendah, yakni berada di urutan 32 dari 34 provinsi se-Indonesia.
"Sehingga diharapkan aktivitas ahli baca literasi di Kalbar bisa naik peringkatnya, Pontianak diharapkan bisa memotivasi kota-kota lainnya di Kalbar," tutupnya.