Pontianak, Sonora.ID - Minat Baca dan Tingkat literasi masyarakat indonesa masih sangatlah rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan Indonesia selalu berada pada rangking 10 terbawah pada berbagai survei tentang tingkat literasi.
Sebagai contoh berdasarkan Survei dari Central Connecticut State University (CCSU) pada 2016 literasi Indonesia berada di tingkat kedua terbawah dari 61 negara.
Selain itu menurut survei Organisation for Economic Co-Operation and Develompent (OECD) pada 2019, tingkat Literasi Indonesia berada pada peringkat 74 dari 79 pada kategori kemampuan membaca.
Baca Juga: Jambore Budaya Baca dan Festival Duta Baca Kota Bandung, Upaya Tingkatkan Literasi
Terdapat juga beberapa survei yang dilkukan oleh lembaga-lembaga lain yang hasilnya tidak terlalu jauh beda dengan kedua survei diatas
Rendahnya tingkat literasi tersebut dapat disebabkan karena tidak dibiasakannya budaya membaca sejak dini.
Tidak seperti negara negara maju dimana budaya membacakan buku kepada anak sudah biasa dilakukan seperti contohnya membacakan buku cerita sebelum tidur atau Bedtime Story, masyarakat Indonesia terutama Orang Tua masih sangat jarang mengenalkan buku pada Anaknya.
Kampung Literasi Selamat (Kalise) Smart Village yang terletak di Jalan H Rais A Rahman Gang Selamat I Kelurahan Sungai Jawi Dalam Kecamatan Pontianak Barat diresmikan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.
Kalise Smart Village yang didukung oleh PT PLN (Persero) ini bertujuan meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat mewujudkan masyarakat yang memiliki enam komponen literasi, yakni literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital teknologi informasi dan komunikasi (TIK), literasi finansial serta literasi budaya dan kewarganegaraan.
Edi mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah ikut mendukung pembentukan Kalise Smart Village, baik dari sisi bantuan langsung maupun berupa pembinaan-pembinaan secara terus-menerus.
Keberadaan Kalise ini menunjukkan semangat warga untuk membangun lingkungannya. Upaya ini untuk meningkatkan literasi masyarakat terutama minat baca tulis. Ia berharap kegiatan ini berkelanjutan dan bisa memberikan manfaat positif terutama bagi warga Gang Selamat I dan sekitarnya.
Baca Juga: Perpusnas Gelar Literasi Kebencanaan Bagi Masyarakat Aceh
"Sehingga diharapkan bisa menjadi role model atau percontohan bagi kawasan-kawasan lainnya untuk membentuk kampung literasi serupa," ungkapnya usai meresmikan Kalise Smart Village, Selasa (26/10/2021).
Tingkat literasi di Kota Pontianak memang masih sangat rendah dimana angka minat baca warga masih sedikit. Oleh sebab itu dengan adanya Kalise dan ruang-ruang yang menyediakan bahan bacaan atau buku, baik dalam bentuk cetak maupun digital.
"Taman-taman kota juga kita sediakan perpustakaan, di kampung-kampung juga tersedia perpustakaan seperti yang ada di Kampung Caping yang meraih penghargaan nasional pada lomba perpustakaan," ungkap Edi.
Dia menyatakan Pemerintah Kota Pontianak juga memberikan dukungan berupa pembinaan melalui kecamatan dan kelurahan, PKK maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di wilayah ini.
"Misalnya persoalan sampah bisa berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, tanaman-tanaman tumbuh bisa dengan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan," terangnya.
Founder Kalise Smart Village Annisa Maharani Nasran menjelaskan Kalise merupakan kawasan atau kampung dimana masyarakatnya bisa melihat bagaimana warga setempat hidup berkreasi. Keberadaan Kalise ini menunjukkan bahwa literasi tidak hilang di masa sekarang ini dengan dimotori enam literasi dasar.
"Jadi di kampung ini masih bisa dilihat bagaimana literasi baca tulis hidup di masyarakat, literasi finansial, literasi numerasi, literasi digital dan juga literasi kebudayaan dan kewarganegaraan," jelasnya.
Annisa menuturkan pada peresmian Kalise hari ini, pihaknya juga mengundang masyarakat dari daerah lainnya untuk datang belajar di Kalise yang berbasis edukasi dan rekreasi.
Baca Juga: Senator Emma Yohanna Dukung Keberadaan Kampung Literasi Air Terbit Panti Pasaman
"Di sini akan kita ajarkan apa-apa saja literasi dan bagaimana enam literasi dasar ini masih ada berkegiatan hidup di masyarakat Kalise saat ini," paparnya.
Dirinya menceritakan latar belakang dibentuknya Kalise ini. Awalnya ia dikirim ke Gunung Kidul Yogyakarta sebagai salah satu perwakilan dari Pontianak untuk studi banding kampung literasi di sana.
Di Provinsi Kalbar memang saat itu belum memiliki satu pun kampung literasi. Dikirimnya dia ke Yogyakarta tujuannya sekembalinya dari sana bisa mendirikan kampung literasi di Kalbar, di mana Pontianak sebagai perintis awalnya.
Pontianak sebagai ibukota Provinsi Kalbar diharapkan bisa memotivasi masyarakat lainnya di kabupaten/kota di Kalbar untuk mendirikan kampung literasi ini. Aktivitas literasi di Provinsi Kalbar memang dikatakannya sangat rendah, yakni berada di urutan 32 dari 34 provinsi se-Indonesia.
"Sehingga diharapkan aktivitas ahli baca literasi di Kalbar bisa naik peringkatnya, Pontianak diharapkan bisa memotivasi kota-kota lainnya di Kalbar," tutupnya.