4. Memahami perusahaan
Hampir mirip dengan protokol nomor satu, namun protokol keempat ini lebih merujuk pada seberapa nyaman kamu dengan perusahaan yang akan kamu beli atau investasikan.
"Kalau kamu punya value dalam berinvestasi tentu tidak ingin membeli saham atau mebeli perusahaan yang membuatmu tidak nyaman," jelas Teguh.
Value ini bisa diibaratkan ketika kamu tidak ingin membeli pabrik minuman keras terlepas dari tren lakunya.
Selain itu memahami perusahaan juga berkaitan dengan waktu yang diluangkan untuk mengetahui secara mendetail pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan tersebut.
Pastinya kamu tidak ingin dinahkodai oleh orang-orang yang tidak amanah.
Baca Juga: Catat! Ini Alasan Mengapa Kamu Harus Mulai Investasi Saham sejak Dini
5. Menggunakan uang sendiri
Protokol M terakhir adalah menggunakan uang sendiri untuk berinvestasi.
Atau dalam artian lain kamu memiliki modal awal tanpa meminjam, terlebih dari pinjaman online (pinjol).
Pinjol biasanya memiliki tenggat waktu pembayaran yang mungkin mendesak kamu untuk menjual saham guna membayar utang padahal harga sama sedang dalam jatuh-jatuhnya.
Menjual di tengah kondisi tidak menguntungkan tersebut biasa disebut force sell.