Sementara itu, secara terpisah dalam Rakornas antisipasi La Nina bersama BMKG, Jumat (29/10/2021), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta menghadapi tiga ancaman potensi banjir yaitu wilayah pesisir dengan ancaman rob, limpahan dari pegunungan yang mengalir ke 13 sungai di Jakarta dan di dalam kota.
Anies mengatakan tiga ancaman tersebut dilakukan pendekatan berbeda.
"Di tepi pantai kami siapkan tanggul, yang sekarang sedang dalam pembangunan. Yang air mengalir dari kawasan pegunungan itu disiapkan untuk bisa menampung waduk sebelum masuk ke kawasan hilir. Dan di dalam kota dengan sistem drainase bersih" jelasnya.
Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Siagakan 8.945 Personil dan Jalur Khusus Pembuangan Sampah Banjir
Dengan segala antisipasi dan pengerahan sumber daya yang dimiliki Pemprov DKI, Anies juga menargetkan banjir dapat surut dalam 6 jam setelah hujan berhenti.
"Jadi 6 jam sesudah air hujan berhenti, tempat yang di situ terjadi genangan harus bisa surut dalam 6 jam"
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan puncak curah hujan dan potensi rob diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2022.
Sedangkan potensi cuaca ekstrem, hujan lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan terjadi pada September hingga November 2021.