Bersiap Hadapi Banjir, Pemprov DKI Jakarta Menyiapkan 1.262 Lokasi Pengungsian

29 Oktober 2021 17:10 WIB
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ( Sonora/Lia Muspiroh)

Sonora.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadapi musim penghujan berkaitan dengan potensi banjir dengan beberapa langkah.

Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengatakan Pemprov merevitalisasi waduk, pompa, program grebek lumpur, drainase vertikal, memasang alat curah hujan untuk mengetahui kondisi hujan di Jakarta, sebagai upaya antisipasi banjir.

Jika terjadi banjir, Riza mengatakan pemprov DKI menyiapkan 1.262 lokasi pengungsian di wilayah Jakarta, dengan kapasitas tampung 105.804 jiwa.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta akan Tambah 3.050 Sekolah yang Lakukan PTM Pada 8 November 2021

"Memasang alat ukur curah hujan di seluruh di 267 kelurahan yg ada di Jakarta sehingga kita tahu persis kondisi hujan seperti apa. Menyiapkan 1.262 lokasi pengungsian, daya tampung 105.804 jiwa. Dan sarana prasarana pendukung seperti tenda pengungsi, dapur umum, logistik dan lain sebagainya" jelas Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/10/2021)

Lebih lanjut Riza menyebut Pemprov DKI juga telah menyiapkan penyebaran informasi kebencanaan dan layanan telepon kedaruratan bebas pulsa, yaitu call center Jakarta siaga, 112.

"Optimalisasi JAKI sebagai kanal pelaporan masyarakat, portal pantau banjir sebagai media informasi banjir. Penyampaian informasi peringatan dini bencana melalui SMS blast yang bekerja sama dengan kementerian Kominfo, layanan telepon kedaruratan bebas pulsa pada call center Jakarta siaga 112" pungkasnya.

Sementara itu, secara terpisah dalam Rakornas antisipasi La Nina bersama BMKG, Jumat (29/10/2021), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta menghadapi tiga ancaman potensi banjir yaitu wilayah pesisir dengan ancaman rob, limpahan dari pegunungan yang mengalir ke 13 sungai di Jakarta dan di dalam kota.

Anies mengatakan tiga ancaman tersebut dilakukan pendekatan berbeda.

"Di tepi pantai kami siapkan tanggul, yang sekarang sedang dalam pembangunan. Yang air mengalir dari kawasan pegunungan itu disiapkan untuk bisa menampung waduk sebelum masuk ke kawasan hilir. Dan di dalam kota dengan sistem drainase bersih" jelasnya.

Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Siagakan 8.945 Personil dan Jalur Khusus Pembuangan Sampah Banjir

Dengan segala antisipasi dan pengerahan sumber daya yang dimiliki Pemprov DKI, Anies juga menargetkan banjir dapat surut dalam 6 jam setelah hujan berhenti.

"Jadi 6 jam sesudah air hujan berhenti, tempat yang di situ terjadi genangan harus bisa surut dalam 6 jam"

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan puncak curah hujan dan potensi rob diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2022.

Sedangkan potensi cuaca ekstrem, hujan lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan terjadi pada September hingga November 2021.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm