Sonora ID - Suku Buton adalah suku yang berdiam di pulau terbesar ke-19 di Indonesia, Pulau Buton.
Terletak di wilayah Sulawesi Tenggara Indonesia, suku buton menjadikan perikanan sebagai bentuk mata pencaharian utama mereka.
Karena suku buton masih memiliki budaya kental yang diturunkan dari satu generasi ke generasi, keberadaan mereka menjadi salah satu daya tarik utama bagi para turis lokal dan internasional.
Berikut adalah 5 fakta menarik suku Buton Indonesia yang masih jarang diketahui banyak orang.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Kecoak, Salah Satunya Pembawa Keberuntungan bagi Anggota Keluarga
Memiliki Mata Sebiru Laut
Ketertarikan publik lokal dan bahkan internasional pada suku ini pertama kali berasal dari foto anak-anak Suku Buton mata biru yang diambil oleh seorang geologiwan bernama Korchnoi Pasaribu (Instagram / @geo.rock888)
Warna hitam yang tampak asing bagi masyarakat bermata hitam di Indonesia, ternyata merupakan kondisi langka yang disebut sindrom Waardenburg.
Sindrom ini mempengaruhi pigmentasi mata serta rambut manusia dan terjadi dialami oleh 1 dari 42,000 manusia.
Salah satu dampak yang mungkin dialami oleh orang dengan sindrom ini adalah melemahnya kemampuan mendegar.
Kondisi ini tidak dialami oleh seluruh suku buton dan bisa hanya mempengaruhi hanya satu mata pengidapnya.
Baca Juga: Ingin Punya Kembar Identik? Simak Fakta Uniknya yang Jarang Orang Tahu
Tradisi Kande-Kandea sebagai Daya Tarik Turis Mancanegara
Tradisi Kande-Kandean merupakan sebuah kegiatan makan bersama untuk memperingati kemenangan perang yang dibawah oleh pasukan kesultanan Buton.
Dengan saling berhadap-hadapan, Para gadis buton akan menyuapi makanan yang tersedia ke mulut para lelaki.
Karena kedekatan yang dihasilkan dari aktivitas ini, tradisi Kande-Kadean sering dijadikan ajang melirik calon pasangan mereka.
Sampai saat ini, tradisi ini masih sering dilakukan oleh 3 etnis suku Buton, antara lain, Wolio, Muna dan Cia-Cia dengan nama yang berbeda-beda.
Upacara Adat Posuo bagi Gadis Buton Sebelum Menikah Syarat Pernikahan
Seorang perempuan yang ingin dipinang harus mengikuti upacara adat Posuo selama delapan hari delapan malam di dalam sebuah ruang khusus bernama Suo.
Diasingkan dengan dunia luar dan kontak dengan kerabat atau teman, gadis dengan status kabuabua (remaja) akan diberikan wejangan atau ajaran hidup berkeluarga dan ritual adat lainnya oleh pemangku adat yang disebut bhisa.
Setelah menyelesaikan rangkaian ini, gadis tersebut resmi berstatus kalambe (dewasa) dan siap dipinang.
Saat ini, upacara adat ini masih sering dilakukan dengan waktu yang lebih singkat.
Baca Juga: Fakta Menarik! Perayaan Unik Bulan November yang Tak Terpikirkan
Rumah Bagi Tarsius, Mamalia Kecil bermata Besar
Karena hampir tidak adanya aktivitas memburu dan rendahnya volume penebangan hutan, Mamalia dengan panjang 10 cm ini di observasi berkembang sangat pesat di pulau Buton.
Hewan ini tinggal dengan bebas di Kawasan hutan liar serta di daerah hutan konservasi.
Menurut PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa serta Undang-Undang 5/1990 tentang Konservasi dan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, Tarsius masuk dalam daftar fauna langka yang dilindungi.
Sifat Monogaminya pada satu pasangan hingga mati, membuat populasi hewan ini semakin langka.
Surga Aspal Buton
Pulau Buton adalah salah satu dari dua lokasi sumber Aspal Buton di Dunia.
Aspal alami yang hanya bisa ditemukan di buton dan Trinidad, Amerika Serikat merupakan potensi sumber daya Alam yang sampai saat ini masih belum dieksplorasi dengan maksimal.
Dilansir dari CNN Indonesia, target produksi tahun 2021 asbuton yang diumumkan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Al Mazi hanya mencapai 705,3 ribu ton dari 1,99 juta ton atau hanya sepertiga total kapasitas.
Kurangnya kemampuan produksi aspal ini tentu saja menjadi salah satu faktor dominasi impor aspal di Indonesia.
Baca Juga: 5 Fakta Bima, Salah Satu Pandawa Lima yang Harus Kamu Tahu