Makassar, Sonora.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) rutin memangkas pohon untuk mencegah pohon tumbang.
Tujuannya agar mengantisipasi potensi kerawanan pohon tumbang saat hujan deras.
Kepala DLH Makassar, Aryati Puspasari Abady mengatakan sasaran pihaknya melihat kondisi pohon di sejumlah ruas jalan. Terutama, yang banyak dilewati kendaraan.
"Jadi jauh sebelum memasuki musim hujan, tim kami banyak turun secara rutin melakukan pemangkasan, baik itu di jalan poros yang banyak dilalui kendaraan dan jalan lain yang dianggap rawan yang pada saat hujan itu bisa tumbang,"
"Tiap hari kita melakukan pemangkasan rutin, itu kalau ada perbaikan instalasi listrik, menghalangi pandangan cctv diskominfo," sambungnya.
Dia mengaku tim khusus telah disiagakan hingga 24 jam. Bekerja untuk penanganan pohon tumbang.
"Tim reaksi cepat juga kita siagakan sebanyak 50 orang personel. Termasuk sarana dan prasarananya. Ada lima mobil skylift, sepuluh mobil dump truck, 25 mesin pemotong kayu, dan satu alat berat loader,” jelasnya.
Baca Juga: Berusia Tua, Pohon Besar di Banjarmasin Pun Tumbang Saat Hujan dan Angin Kencang
Dia tetap mengimbau masyarakat untuk menerapkan kesiapsiagaan mitigasi bencana.
Seperti menghindari memarkir kendaraan di bawah pohon, memangkas pohon privat yang berada di pekarangan rumah dan berbagai aktivitas yang dapat mengurangi risiko.
“Jika terjadi pohon tumbang, masyarakat bisa melaporkan secara langsung ke layanan 112,”
Terpisah, Kepala Seksi Pengelolaan dan Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau DLH Makassar, Masri mengatakan pihaknya sudah siaga sejak September lalu terkait antisipasi pohon tumbang.
Pemangkasan sudah dilakukan di sejumlah titik seperti di wilayah Sudiang dan Daya. Dari ujung bandara sampai dengan patung ayam itu sudah tuntas dipangkas.
“Dalam waktu dekat pemangkasan bakal dilakukan di kawasan Unhas sampai ke Daya,” ucap Masri.
Baca Juga: Pariwisata Bali Tumbang, Kunjungan Wisatawan ke Bali Turun 88 Persen
Baru-baru ini, pihaknya juga melakukan pemangkasan pada tiga titik yakni di Jalan Ir. Sutami, Kantor Dinas Perhubungan dan area terminal Malengkeri.
“Tadi dua lagi, di Jalan Bukit Baruga dan Maccini Sawah kita juga sudah tuntaskan,” paparnya.
Berkaca pada data tahun lalu, Masri menyebut, pohon tumbang paling banyak terjadi pada April dan Desember 2020 di kawasan Jalan Metro Tanjung Bunga.
“Kita tidak pernah lakukan pemangkasan di situ karena area mandiri milik PT GMTD (Gowa Makassar Tourism Development). Baru setelah ada penyerahan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) ke Pemerintah Kota pada tiga pekan lalu, kita langsung lakukan pemangkasan,” sebutnya.
Baca Juga: Belum Sepekan, 91 Pohon Tumbang di Kota Makassar