1. Usia anak
Ariestya mengatakan kalau nempelnya anak kepada orang tua perlu dibatasi berdasarkan umur.
"Selama anak berumur 1 sampai 2 tahun itu tidak apa-apa, maksimalnya 4 tahun tapi kalau bisa di umur 3 tahun sudah bisa lepas," jelasnya.
Usia 1 hingga 2 tahun ini anak belum bisa memahami makna 'berpisah' atau kalau kondisinya adalah orang tua dan anak adalah hal individu yang berbeda.
Anak masih berpikir kalau ia dan orang tuanya merupakan satu-kesatuan.
Di umur 3 tahun, orang tua bisa memberikan perlakuan khusus seperti memberikan jarak dengan anak namun dilakukan secara perlahan.
Baca Juga: Wajib Paham! Sesuaikan Parenting Style dengan 6 Karakteristik Generasi Milenial Ini
2. Alasan anak menempel
Jika anak menempel ke orang tua karena anak sedang merasa lapar, mengantuk, atau sakit, merupakan hal yang wajar karena anak sedang butuh orang lain untuk membantunya mengatasi hal-hal tersebut.
Namun ketika anak menempel tanpa alasan yang jelas atau anak sedang dalam kondisi yang normal/tanpa gangguan, maka orang tua perlu mengambil tindakan.
3. Proses melepas anak
Walaupun orang tua harus melepas kedekatan dengan anak, namun orang tua harus memeriksa kembali apakah sewaktu batita anak sudah disosialisasikan untuk memisahkan diri atau belum.
Ariestya mengingatkan agar jangan sampai orang tua melepas anak secara dadakan atau tanpa proses yang gradual.
Baca Juga: Kenali, Apa Itu Tiger Parenting? Metode yang Dewakan Kesuksesan Anak