Kurang Percaya Diri
Helicopter Parenting bagaikan bumerang pada tingkat kepercayaan diri Anak-anak.
Mereka menjadi ragu dengan kemampuan diri sendiri ketika membuat keputusan besar nantinya.
Pesan tersirat dari keterlibatan berlebihan orang tua dalam hidup anaknya adalah ‘orang tua saya tidak mempercayai saya untuk melakukan berbagai hal tanpa bantuan mereka.”
Ini secara perlahan menggeser nilai positif ke negatif pada perspektif diri sehingga mampu menyebabkan berbagai kondisi kesehatan mental.
Baca Juga: Wajib Paham! Sesuaikan Parenting Style dengan 6 Karakteristik Generasi Milenial Ini
Membentuk Entitled Mentality
Entitled Mentality merupakan keadaan dimana seseorang merasa layak dan pantas untuk mendapatkan perlakuan khusus, bahkan ketika mereka tidak melakukan apapun untuk mendapatkan hak istimewa tersebut
Ketika orang tua terus-menerus terlibat dan membuat keputusan penting bagi anak dalam segala bidang kehidupannya baik akademis atau artistik, anak akan percaya bahwa orang tua akan selalu ada untuk memenuhi kebutuhannya.
Anak-anak yang terbiasa untuk selalu memiliki segala sesuatu dengan cara mereka melalui orang tua mungkin akan menuntut hal yang sama kepada orang-orang disekitarnya di masa depan.
Baca Juga: Tiger Parenting: Pola Asuh yang Menyebabkan Paradoks pada Anak
Menimbulkan Agresi Berlebihan
Manusia memiliki dorongan bawaan untuk mempraktikkan kontrol atau dominasi dalam hidup kita demi menikmati rasa kekuasaan.
Namun, anak-anak yang diasuh dengan helicopter parenting, tidak tidak pernah bisa merasakan seperti apa rasanya memiliki kontrol pada kekuasaan.
Jika mereka tidak bisa mendapatkannya dalam lingkup hubungan keluarga, mereka akan mempraktekkan kontrol di jenis hubungan lainnya, seperti pertemanan maupun percintaan.
Sifat tersebut juga berakibat pada tingkat kesabaran yang lebih rendah dan tingkat frustasi yang lebih tinggi.
Baca Juga: Tiger Parenting: Pola Asuh yang Menyebabkan Paradoks pada Anak