Solo, Sonora.ID - Terdampak Tol Solo – Jogja pemukiman warga di Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali mulai di bongkar.
Satu persatu rumah warga mulai dibongkar sendiri, meski ada yang belum selesai lantaran masalah administrasi.
Padahal, sebelumnya warga disana belum mau membongkar rumahnya sebelum seluruh pembayaran uang ganti rugi (UGR) itu selesai.
Baca Juga: Raup Ganti Untung Rp 4 M, Warga Klaten Bangun Padepokan Seni Budaya Jawa
Tidak hanya itu, warga juga diberi jangka waktu untuk penosongan minimal 3 -6 bulan sejak dibayar.
Namun, baru sekitar 1,5 bulan sejak adanya pembayaran UGR pada pertengahan september lalu, warga sudah mulai diminta membongkar rumah masing – masing.
Meskipun sudah mulai melakukan pengosongan, namun masih ada beberapa warga yang menempati rumahnya dikarenakan rumah yang baru belum selesai dibangun.
Baca Juga: Pembebasan Lahan Tol Solo-Jogja Belum Tuntas, Warga Protes dengan Pasang Baliho
Salah satu pemilik rumah, widodo masih melakukan pembersihan rumah yang telah dihuni selama puluhan tahun lamanya.
“ini kebetulan rumah kakak saya, dan saat ini baru proses pindahan,” terang dia , selasa (2/11/2021).
Terlihat uga masih beberapa anggota keluarga lain juga yang masih terlihat melakukan aktiitas biasa di dalam rumah.
Hanya saja beberapa perabotan rumah yang biasa dipakai mulai di bongkar.
Selain itu juga beberapa material yang masih bisa digunakan seperti kayu usuk, padak hingga genting telah diturunkan dari atap.
Baca Juga: 2 Truk Kecelakaan di Jalan Solo-Ngawi, Satu Orag Meninggal Dunia
“yang kami bongkar rumah belakang dulu yang meruoakan sebuah kandang puyuh dan yang masih bisa dipakai, diperbolehkan untuk diambil,” ucapnya.
Widodo menyebutkan hampir 2 pekan ini dia membantuuntuk beberes rumah. Meskipun masih beberapa yang menempati rumahnya.
Sebelumnya, saat pembayaran UGR, warga dukuh tersebut kompak meminta waktu untuk poengosongan rumah tersebut selama 6 bulan.
“sudah dibayar ya harus segera pergi. Kalau belum ya kami maish tetap disini,” ujar widodo.
Warga di dukuh tersebut beralasan untuk mencari tanah guna untuk membangun kembali rumah bukan lah hal yang mudah.
Belum lagi, proses membangun rumah, yang paling tidak bisa menghabiskan waktu sekitar 2 bulan lebih.
Baca Juga: Raup Ganti Untung Rp 4 M, Warga Klaten Bangun Padepokan Seni Budaya Jawa