Di sisi lain, ketika mengorok sudah menjadi hal yang pasti terjadi pada saat tidur, maka penyebabnya bukan lagi karena sedang kelelahan atau tidur nyenyak, tetapi ada hal lain yang terjadi di dalam tubuh orang tersebut.
“Kalau tiap malam dia ngorok dan ngoroknya itu ada jeda di mana berhenti tidak ada suara apapun, kemudian habis itu terdengar suara dia gelagapan atau suara ngoroknya tiba-tiba kencang sekali. Hati-hati, ketika dia sunyi senyap itu, saat itulah ia berhenti bernapas,” sambung dr. Santi menegaskan.
Hal tersebut menjadi sangat bahaya karena adanya fase henti napas yang terjadi pada orang yang mengorok.
Baca Juga: Lemak di Lidah Ternyata Jadi Penyebab 'Ngorok', Berikut Tips Atasinya
Jadi, orang dengan kebiasaan mengorok terlebih adanya fase henti napas ini, sudah bukan lagi tanda dari kelelahan, adanya gangguan di saluran pernapasan, atau tidur terlalu nyenyak.
“Kalau berulang kali sepanjang malam terjadi, maka kualitas tidurnya justru akan menjadi buruk. Jadi, bukan hanya dia pusing, tapi sepanjang harinya ia lelah, saat bangun tidur capek dan tidak semangat,” jelasnya.
Dokter Santi juga menegaskan orang yang mengorok dengan adanya fase henti napas tersebut, cenderung mengalami kekurangan oksigen.
Baca Juga: Bahaya Ngorok yang Jarang Diketahui: Salah Satunya Bukan Penanda Tidur Nyenyak!