Sonora.ID - Tidur menjadi salah satu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, pasalnya tidur dengan kualitas yang baik dan kuantitas yang cukup akan memudahkan seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas atau tanggung jawab mereka.
Ketika seseorang berada di alam bawah sadar, yaitu pada saat tidur, terkadang orang tersebut melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak disadari, salah satunya adalah mengorok.
Teori yang beredar di masyarakat adalah orang yang tidurnya mengorok memiliki tidur dengan kualitas yang sangat baik atau dalam kondisi yang nyenyak.
Baca Juga: Bahaya Ngorok yang Jarang Diketahui: Salah Satunya Bukan Penanda Tidur Nyenyak!
Namun, dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, dr. Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa ternyata orang yang tidurnya mengorok belum tentu memiliki kualitas tidur yang baik atau belum tentu tidurnya nyenyak.
Mengapa demikian?
“Ngorok belum tentu nyenyak loh. Salah. Ngorok itu sebetulnya kalau dia cuma sekali-sekali enggak apa-apa, bisa saja ia memang sedang terlalu lelah atau lagi kena penyakit di saluran pernapasan,” ungkapnya memaparkan.
Jadi, orang yang mengorok sesekali atau bukan menjadi kebiasaan, memang bisa menjadi tanda orang tersebut dalam kondisi kelelahan.
Baca Juga: Kebiasaan Ngorok Adalah Keturunan? Ini Penjelasan dari Dokter
Di sisi lain, ketika mengorok sudah menjadi hal yang pasti terjadi pada saat tidur, maka penyebabnya bukan lagi karena sedang kelelahan atau tidur nyenyak, tetapi ada hal lain yang terjadi di dalam tubuh orang tersebut.
“Kalau tiap malam dia ngorok dan ngoroknya itu ada jeda di mana berhenti tidak ada suara apapun, kemudian habis itu terdengar suara dia gelagapan atau suara ngoroknya tiba-tiba kencang sekali. Hati-hati, ketika dia sunyi senyap itu, saat itulah ia berhenti bernapas,” sambung dr. Santi menegaskan.
Hal tersebut menjadi sangat bahaya karena adanya fase henti napas yang terjadi pada orang yang mengorok.
Baca Juga: Lemak di Lidah Ternyata Jadi Penyebab 'Ngorok', Berikut Tips Atasinya
Jadi, orang dengan kebiasaan mengorok terlebih adanya fase henti napas ini, sudah bukan lagi tanda dari kelelahan, adanya gangguan di saluran pernapasan, atau tidur terlalu nyenyak.
“Kalau berulang kali sepanjang malam terjadi, maka kualitas tidurnya justru akan menjadi buruk. Jadi, bukan hanya dia pusing, tapi sepanjang harinya ia lelah, saat bangun tidur capek dan tidak semangat,” jelasnya.
Dokter Santi juga menegaskan orang yang mengorok dengan adanya fase henti napas tersebut, cenderung mengalami kekurangan oksigen.
Baca Juga: Bahaya Ngorok yang Jarang Diketahui: Salah Satunya Bukan Penanda Tidur Nyenyak!