2. Stabil
Beberapa ahli atau bahkan politisi mengkritik penggunaan energi alternatif seperti matahari dan angin yang mudah terputus dalam penggunaannya.
Ini dikarenakan pada kondisi tertentu, tekanan angin atau daya pancar matahari bisa berkurang akibat cuaca/perubahan iklim sehingga kemungkinan besarnya konsumsi listrik juga akan terputus.
Nuklir dipercaya akan lebih stabil karena pembangkit listrik tenaga nuklir dapat berjalan tanpa gangguan selama satu tahun dan membutuhkan minim pemeliharaan.
Baca Juga: Menko Airlangga Sebut B30 Berhasil Turunkan Emisi Karbon
3. Harga yang lebih murah
Dibandingkan dengan batubara yang sudah terbukti kotor atau tidak ramah lingkungan, pembangkit listrik tenaga nuklir juga lebih murah untuk dijalankan.
Berdasarkan kalkulasi, diperkirakan pengelolaan dan pembuangan pembangkit nuklir memakan biaya antara 33 hingga 50 persen dari pembangkit batubara.
Di sisi lain, terdapat poin-poin kontranya, yakni:
1. Risiko kegagalan
Salah satu cerita yang membuat masyarakat global khawatir terhadap penggunaan nuklir adalah peristiwa Chernobyl pada tahun 1986.
Terlepas dari semua langkah-langkah mitigasi risiko, banyak faktor pula yang menyebabkan nuklir mengalami kegagalan dan menghancurkan lingkungan juga kehidupan manusia.
Baca Juga: Sri Mulyani: APBN Dukung Program Penurunan Emisi Karbon