Tim Aksi Iklim Vancouver dalam hal ini membuat Rancangan Kota Hijau (Greenest City Action Plan/GCAP) yang di antaranya merekomendasikan penetapan harga karbon, kewajiban membangun bangunan hijau, energi terbarukan, dan angkutan massal berkelanjutan.
Upaya ini diterima oleh wali kota Vancouver.
3. Perencanaan kota berbasis eco-density
Kota umumnya tidak dapat dijauhkan dari unsur kepadatan penduduk dan kepadatan penduduk ini juga tidak luput dari kerusakan lingkungan.
Vancouver berusaha mengakomodir kepadatan penduduk kota dengan konsep eco-density (kepadatan yang hijau).
Eco-density mengacu pada prinsip membangun bangunan vertikal, seperti pencakar langit, dibandingkan membangun gedung yang menyebar luas dan memakan banyak lahan (urban sprawl).
Urban sprawl ini biasa diwujudkan melalui pembangunan rumah komersil.
Baca Juga: 7 Suku Penghasil Wanita Tercantik di Dunia, Ada yang Berasal dari Indonesia
4. Prioritas pejalan kaki dan pesepeda
Pejalan kaki dan pengendara sepeda adalah prioritas bagi Vancouver karena dengan cara seperti ini, kota dapat mempertahankan keindahan alamnya dengan ruang hijau di sepanjang trotoar kota dan jalur sepeda.
Vancouver memiliki pola penggunaan lahan yang mendorong warganya untuk berjalan kaki dan bersepeda dengan menciptakan pusat kota yang memiliki kepadatan yang tinggi namun juga semakin melebarkan trotoarnya.
Baca Juga: Bukan Berasal dari Belanda, Ini 5 Fakta Unik Bunga Tulip yang Jarang Diketahui!