Palembang, Sonora.ID - Jalan Tol merupakan jalan bebas hambatan berbayar, salah satu teknologi transportasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selain jalan tol harus ada alternatif jalan lain bagi masyarakat, yang membayar lewat jalan tol dan yang tidak membayar lewat jalan biasa.
Saydina Ali, Pengamat Transportasi Kota Palembang kepada Sonora (08/11/2021) mengatakan bahwa kualitas jalan tol ditentukan dari dinas PU.
Ada persyaratan-persyaratan tertentu baik tikungan, ketebalan, tanjakan, kemiringan.
Sebelum beroperasi ada uji kelayakan dan kepatutan terlebih dahulu yang dilakukan oleh TNI, Polri, Dishub dan stake holder lain dan menyatakan jalan tol tersebut layak atau tidak.
Baca Juga: Kisah Angker dan Misteri Tol Jombang, yang Akibatkan Artis Vanessa Angel dan Suami Tewas di Tempat
“Jalan Tol yang ideal di Indonesia hanya di Jagorawi, yang memenuhi persyaratan di Indonesia. System pengamanannya cukup baik sesuai dengan kondisi lingkungan, cuaca, alam dan prilaku masyarakat,” ujarnya.
Jalan tol Kayuagung–Palembang menurutnya keamanannya kurang dan seperti dipaksakan menyesuaikan biaya.
Bila pengendara lost control dapat menyebabkan benturan dengan beton disisi kanan dan tercebur ke bawah disisi kiri jalan.
“Jalannya diangkat, bertiang, konstruksinya berbeda, safetynya kurang,” tukasnya.
Ia menyebutkan faktor kecelakaan ada empat penyebabnya, antara lain faktor manusia, alam, teknis kendaraan, cuaca dan nasib.
Masuk jalan tol harus dengan konsentrasi penuh, direkomendasikan tidak diatas usia 50 tahun.
Baca Juga: Inilah 9 Golongan yang Bisa Dikatakan Mati Syahid Menurut Hadist Nabi
Bila sering terjadi kecelakaan dititik tertentu maka konstruksi jalannya harus diubah dan dianalisis.
Kecepatan berkendara di jalan tol juga ditetapkan oleh pembuat jalan. Kecepatan tidak boleh melebihi atau kurang dari kecepatan yang ditentukan.
Kecelakaan di jalan tol paling banyak terjadi karena faktor manusia dan alam.
Pembatas jalan yang ideal adalah yang elastis, dipinggir jalan dipasang pasir agar benturannya tidak keras.
“Ini kurang diperhatikan oleh pembuat jalan tol, di Palembang-Kayagung pembatasnya dari beton, berbahaya jika terjadi benturan,” tukasnya.
Ia menghimbau kepada pengendara yang akan masuk jalan tol agar menyiapkan fisik, jangan kurang tidur, kurang makan dan minum obat.
Selain itu kesiapan kendaraan juga harus diperhatikan, dan yang terpenting berdoa sebelum berkendara.
“Mematuhi rambu-rambu, bila berhenti jangan ditengah jalan agar tidak terjadi penumpukan. Bila lelah sebaiknya berisitirahat terlebih dahulu,” tutupnya.