“Jadi kalau cara menulisnya tidak menarik perhatian kita dan tidak bisa mempertahankan perhatian kita, lihat sedikit saja udah next, udah skip, jadi cara menulisnya itu penting sekali,” terang Gwee.
Ia menambahkan, untuk membuat copy yang menarik diperlukan pengetahuan mengenai stuktur penulisan promosi yang tepat. Salah satu komponen yang tidak boleh dilewatkan, yakni headline.
Mulai dengan Headline
Dalam sebuah tulisan promosi yang lengkap, perlu dibedakan antara judul, isi, dan penutupnya.
Headline adalah bagian pembuka atau judul dari tulisan yang umumnya dibuat berbeda dengan bagian lainnya. Bisa jadi dengan ukuran, tipe huruf, ataupun penambahan efek grafis tertentu.
Headline yang baik adalah yang memiliki stopping power; kemampuan untuk membuat pembaca berhenti sejenak dari aktivitasnya dan menghayati pesan dari sebuah promosi.
“Prinsip headline itu adalah tiga detik pertama, kalau dia nggak baca headline Anda, udah pasti dia tidak baca apa yang Anda tulis di dalam teks itu,” sebut Gwee.
Lantas, bagaimana cara membuat headline yang dapat menarik perhatian pembaca?
Umumnya, headline dapat berupa masalah atau penawaran bermanfaat yang bersifat customer-centric (diambil dari sudut pandang audiens dan memiliki relevansi dengannya).
Baca Juga: Evaluasi Diri Agar Berhasil Capai Target Penjualan Akhir Tahun