Kemudian yang kedua, mencegah terjadinya peningkatan Pandemi Covid-19 dan juga terjadinya pelanggaran lalulintas, kemacetan lalulintas dan termasuk kecelakaan terutama kecelakaan yang fatal atau meninggal dunia.
"Oleh karena itu kita sudah mengidentifikasi target sasaran terutama untuk tempat-tempat yang diperkirakan berpotensi terjadinya pelanggaran, contoh pelanggaran protokol kesehatan seperti yang kita rawankan terminal, bandara, kemudian di kendaraan umum. Nanti kita buat himbauan kepada masyarakat untuk mendukung," ucapnya.
Brigjen Dadang Hartanto berharap, operasi zebra Toba tahun 2021 menjadi awal baik menekan angka penyebaran Covid-19 menjelang Natal dan tahun baru.
"Jadi ini awal yang baik, tetapi saya yakin kalau masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi. Hindari mobilisasi yang berlebihan supaya peningkatan Pandemi Covid-19 tidak muncul dan jangan lupa vaksinasi," tutupnya.
Operasi Zebra Toba tahun 2021 yang akan berlangsung hingga 28 November ini diselenggarakan secara serentak di Sumatera Utara. (R.a/trbmdn)
Baca Juga: Puluhan Orang Mengaku Sebagai 'Sahabat Luhut' Deklarasikan Dukungan Luhut Jadi Capres Indonesia 2024