Menurut Kepala Desa (Kades) Jurug, Edi Nugroho, para pengunjung yang biasanya datang pada malam jumat terlihat melakukan ritual demi kenaikan derajat atau pangkat sebagai manusia.
Khasiatnya diharapkan dapat mempengaruhi keberhasilan usaha atau bisnis yang sedang dilakukan oleh sang peritual.
Juru Kunci Sendang Songo Mbah Sarono, mengungkapkan bahwa ritual harus dilakukan setelah pukul 12 malam selama setidaknya selama satu jam penuh.
Orang yang melakukan ritual harus dalam keadaan tanpa busana dan berada konsentrasi penuh atau tidak boleh terhenti meski digigit oleh ikan maupun ular.
Permintaan akan dikabulkan jika orang yang meminta bersih dari tindakan kriminal atau tidak pernah menyakiti sesama manusia.
Mba Sarono juga mengatakan bahwa membersihkan lokasi ini juga dapat memberikan efek keberuntungan yang sama.
Akibat kepopulerannya, penanggung jawab lokal saat ini sedang membangun kawasan di sekitar sendang untuk menunjang wisata religi lainnya.
Kades Edi mengatakan bahwa kekuatan dan mitos yang muncul dari sendang ini dikembalikan lagi kepada mereka yang mengunjungi tempat suci ini.
Ia hanya meminta para pengunjung untuk tidak melupakan kewajibannya dalam menjaga kebersihan sendang Songo Boyolali.