Per hari Rosdiana, bersama anggota keluarganya mampu memisahkan cengkeh dari cabangnya sebanyak 80 liter, dengan harga Rp 1.000 per liter biasanya dibayar pemilik kebun cengkih.
“Upahnya dibayar per liter sebesar seribu rupiah, “ imbuh Rosdiana.
Biasanya, Rosdiana, tidak langsung mengambil upah dari hasil bekerja, melainkan di kumpul hingga selesai musim panen cengkeh, agar hasilnya selain bisa digunakan untuk keperluan sehari hari, sisanya buat modal usaha.
Setiap musim panen cengkih, memberi keberkahan tersendiri bagi warga desa salongo, meski tidak memiliki kebun cengkih namun warga bisa mengais rezeki seperti menjadi pemetik buah cengkih, atau memusahkan cengkih dari cabangya.
Baca Juga: PD Pasar Manado Ujicobakan Sistem Digitalisasi Pengelolaan Retribusi Parkir