Langka dan Terancam Punah, Anggrek Hutan Kalsel Darurat Perlindungan

17 November 2021 14:40 WIB
Anggrek bulan merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Indonesia
Anggrek bulan merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Indonesia ( Pxhere)

Banjarmasin, Sonora.ID – Di tengah kerusakan lingkungan yang semakin masif dan berdampak pada kelangsungan hidup sejumlah flora langka khas Kalimantan Selatan, prestasi membanggakan berhasil ditorehkan dalam Festival Anggrek Nasional 2021, di Kota Batu, Jawa Timur, baru-baru ini.

Ketua Persatuan Anggrek Indonesia (PAI) Kalimantan Selatan, Aida Muslimah mengaku bangga dan terharu atas prestasi tersebut, terlebih dalam kondisi alam saat ini yang tergolong rusak parah.

Gelar juara untuk spesies anggrek bulan atau Phaleonopsis gigantea milik anggota PAI Kalimantan Selatan berhasil meraih dua kategori. Yakni untuk kategori spesies Phaleonopsis dan kategori The Best Section.

“Di penghujung kepengurusan saya, kita berhasil meraih juara Festival Anggrek Nasional 2021,” ungkapnya kepada Smart FM, beberapa waktu lalu.

Ia berharap, kelestarian hutan Kalimantan Selatan dapat dijaga dengan baik untuk melindungi habitat anggrek dan tanaman langka lainnya yang terdapat di hutan.

Baca Juga: RS-Rutilahu Warga Banjarmasin, Pengerjaan di Deadline 20 Hari

Apalagi populasi dan jenis anggrek hutan yang ada di provinsi ini, khususnya di kawasan Pegunungan Meratus tergolong langka dan terancam punah akibat masifnya perambahan dan ekploitasi lahan secara besar-besaran.

Aida yang juga anggota Komisi II DPR RI itu menyebut, jenis anggrek hutan di Kalimantan Selatan cukup banyak dan tidak kalah dengan anggrek dari daerah lain.

Seperti anggrek bulan, anggrek hitam dan anggrek tikus, yang kerap diburu para kolektor karena keindahan bunganya.

“Tetapi karena kegiatan Hak Pengusahaan Hutan atau HPH dan ditambah pembalakan atau penebangan hutan secara liar, sehingga anggrek kita terancam punah,” tuturnya lagi.

Baca Juga: Iuran 'Aneh' HKN di Banjarmasin, Mestinya Jadi Atensi Wali Kota

Ketua DPD PAI Kalimantan Selatan, Aida Muslimah dan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Selatan, Rosehan Noor Bahri

Kendati demikian, Ia bersyukur masih ada spesies angrek yang bisa diselamatkan dan dibudidayakan secara swadaya.

Dari sisa-sisa yang berhasil diamankan itulah, yang dapat diselamatkan untuk dikembangkan dan meraih juara pada Festival Anggrek Nasional 2021 lalu.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Selatan, Rosehan Noor Bahri menuturkan bahwa sudah seharusnya ada proteksi terhadap lingkungan hutan di provinsi ini.

“Pada kesempatan rapat bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi nanti, saya akan menekankan pentingnya pelestarian lingkungan hidup. Seperti di kawasan Pegunungan Meratus yang kaya dengan sumber daya alam serta flora dan fauna yang harus dilindungi,” tutur politikus PDI Perjuangan itu.

Terlebih, kawasan Pegunungan Meratus juga sudah diusulkan menjadi Geopark yang sehingga mendatangkan manfaat serta nilai tambah bagi generasi muda yang akan datang.

Baca Juga: Durasi PTM di Banjarmasin Bertambah, Kantin Sekolah Ikut Dibuka

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm