Organ inilah yang akan menampung urin yang normalnya berisikan air, urea, berbagai macam asam (laktat, fosfat, sulfat), garam, hingga zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin C dan obat-obatan.
Lantas, mengapa dinyatakan berbahaya ketika seseorang terbiasa menahan buang air kecil?
“Masalahnya kalau terlalu sering dipakai untuk menahan pipis, maka organ yang namanya kandung kemih ini lama-lama elastisitasnya akan berkurang. Ototnya akan menjadi kendor sehingga kemampuannya untuk menahan pipis menjadi menurun," terang sang dokter.
Untuk mempermudah pemahaman akan cara kerja kandung kemih, dr. Santi menggambarkan analogi organ tersebut layaknya termos atau radiator yang memiliki garis yang mengindikasikan batas tertentu.
Kandung kemih pun memiliki batas-batas, seperti ketika telah terisi seperempat atau setengahnya (tergantung kondisi setiap orang), organ itu akan memberi sinyal kepada otak untuk segera buang air kecil. Sedangkan, apabila telah melewati batas maksimal, maka kemungkinan besar buang air kencing pun tidak tertahankan.
Baca Juga: Simak, Ternyata Ini Alasan Kencing Berdiri Tidak Dianjurkan dalam Islam