Sonora.ID – Ketika tengah mengemudi, menghadiri kegiatan penting, atau bahkan saat melakukan aktivitas santai seperti menonton drama favorit maupun bermain gim, apakah Anda sering menahan buang air kecil?
Hati-hati, jika menjadi kebiasaan, hal yang sering dianggap sepele ini bisa berakibat buruk, lo! Untuk mengetahuinya, siniar (podcast) KamuSehat bersama dr. Santi dari Kompas Gramedia Medical Center membahas hal ini di episodenya yang ke-75: Risiko Kesehatan Sering Menahan Buang Air Kecil.
“Orang kalau sudah terbiasa nahan pipis ya... lama kelamaan kandung kemihnya itu akan besar karena kandung kemih kita adalah tempat untuk menampung urin yang dibuat oleh tubuh,” terang dr. Santi.
Buang air kecil atau yang biasa disebut pipis, kencing, berkemih, maupun urinasi ini adalah proses yang melibatkan ginjal, saluran kemih, dan juga kandung kemih.
Ginjal selaku organ yang memproduksi urin akan mengalirkan urin melalui saluran yang kemudian bermuara di kandung kemih.
Kandung kemih sendiri merupakan organ yang terbentuk dari otot yang dapat melebar dan mengecil, sesuai penjabaran dari dr. Santi.
Baca Juga: Rasa Ingin Pipis Pada Saat Penetrasi, dr. Boyke: Hati-Hati Infeksi
Organ inilah yang akan menampung urin yang normalnya berisikan air, urea, berbagai macam asam (laktat, fosfat, sulfat), garam, hingga zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin C dan obat-obatan.
Lantas, mengapa dinyatakan berbahaya ketika seseorang terbiasa menahan buang air kecil?
“Masalahnya kalau terlalu sering dipakai untuk menahan pipis, maka organ yang namanya kandung kemih ini lama-lama elastisitasnya akan berkurang. Ototnya akan menjadi kendor sehingga kemampuannya untuk menahan pipis menjadi menurun," terang sang dokter.
Untuk mempermudah pemahaman akan cara kerja kandung kemih, dr. Santi menggambarkan analogi organ tersebut layaknya termos atau radiator yang memiliki garis yang mengindikasikan batas tertentu.
Kandung kemih pun memiliki batas-batas, seperti ketika telah terisi seperempat atau setengahnya (tergantung kondisi setiap orang), organ itu akan memberi sinyal kepada otak untuk segera buang air kecil. Sedangkan, apabila telah melewati batas maksimal, maka kemungkinan besar buang air kencing pun tidak tertahankan.
Baca Juga: Simak, Ternyata Ini Alasan Kencing Berdiri Tidak Dianjurkan dalam Islam
Selain masalah elastisitas, kebiasaan menahan buang air kecil pun dapat menimbulkan efek seperti infeksi saluran kemih (ISK), sering mengompol, hingga membentuk batu pada saluran maupun kandung kemih.
Urin yang berada dalam kandung kemih idealnya perlu sesering mungkin dikeluarkan dari tubuh melalui buang air kecil. Sebab, kandungan di dalamnya dapat memicu pertumbuhan bakteri.
“Bakteri yang ada di dalam urin itu mempunyai kesempatan, mempunyai tempat, mempunyai media yang tepat untuk beranak-pinak. Berkembang biaklah dia menjadi semakin banyak. Nah, kalau dia jumlahnya udah banyak banget maka kenalah kita infeksi saluran kemih,” ujar dr. Santi.
Infeksi saluran kemih gejalanya adalah berupa rasa perih saat buang air kecil, rasa ingin buang air kecil terus-menerus, dan sakit perut bagian bawah atau pinggang.
Adapun munculnya batu pada saluran dan kandung kemih disebabkan oleh mengkristalnya berbagai mineral dalam urin yang kemudian mengendap, membesar, kemudian menempel sebagai ‘batu’ di saluran (ureter maupun hingga uretra) maupun kandung kemih.
Apa saja tips dari dokter untuk menghindari terjadinya efek-efek ini? Lalu, apa hubungan antara kebiasaan minum air putih dengan kesehatan saluran dan organ kemih?
Temukan jawabannya di episode ke-75 siniar KamuSehat yang berjudul "Risiko Kesehatan Sering Menahan Buang Air Kecil”. Klik ikon di bawah atau akses https://bit.ly/Eps75Kamseh-AS untuk mendengarkan!
Baca Juga: Sulit Menahan Rasa Ingin Pipis? Berikut Penyebab dan Cara Mengobatinya!
Penulis: Intania Ayumirza