Gubernur BI Tetap Prediksi Ekonomi Global 2021 Tumbuh 5,7 persen

18 November 2021 17:40 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo ( )

Sonora.ID - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memproyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2021 ini mencapai sekitar 5,7 persen dan diprediksi akan tetap baik pada tahun 2022.

Proyeksi tersebut tidak berubah dari proyeksi yang disampaikan Perry pada konferensi pers RDG bulan Oktober 2021 lalu.

“Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi global 2021 sekitar 5,7 persen dan tetap baik pada 2022,” kata Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/11/2021).

Perry menjelaskan, pemulihan ekonomi dunia saat ini berjalan sesuai dengan prakiraan, meskipun masih dibayangi oleh gangguan rantai pasok dan keterbatasan energi.

Pada Triwulan III-2021, pertumbuhan ekonomi di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang mengalami perlambatan yang diakibatkan oleh kenaikan kasus varian delta covid19, serta gangguan rantai pasok dan energi.

Namun, disisi lain, pertumbuhan ekonomi di Eropa tetap tinggi, yang didorong oleh pembukaan ekonomi yang semakin luas.

Memasuki triwulan IV - 2021, pemulihan ekonomi global diperkirakan terus berlangsung. Hal ini diperkuat dengan berbagai indikator dini ekonomi pada oktober 2021 yang mengalami perbaikan, seperti Purchasing Managers’ Index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan ritel, termasuk mulai berkurangnya keterbatasan energi Tiongkok.

“Kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia masih berlanjut, sehingga menopang prospek ekspor negara berkembang, termasuk Indonesia,” sebutnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Tahun Depan Akan Stop Ekspor Bauksit Mentah

Meski demikian, Perry melihat bahwa ketidakpastian pasar keuangan global masih belum sepenuhnya mereda.

Adapun pemicu dari tingginya ketidakpastian ini adalah karena kekhawatiran akan pengetatan kebijakan moneter global yang diprediksi akan diimplementasikan lebih cepat, sejalan dengan kenaikan inflasi yang terus terjadi di sejumlah negara.

“Perkembangan tersebut akan mengakibatkan terbatasnya aliran modal dan dapat menimbulkan tekanan terhadap nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, perbaikan ekonomi dalam negeri sendiri diproyeksi akan terus berlangsung secara bertahap.

Kinerja ekonomi triwulan III-2021 tercatat tumbuh positif 3,51 persen (yoy). Perkembangan tersebut ditopang oleh tingginya capaian kinerja ekspor dan kinerja positif Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Pertambangan, serta kinerja ekonomi di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua, Kalimantan dan Sumatera.

Kinerja ekonomi domestik diprakirakan meningkat pada triwulan IV-2021, yang didukung oleh perbaikan kinerja ekspor, kenaikan belanja fiskal pemerintah, serta peningkatan konsumsi dan investasi.

“Hal ini tercermin dari kenaikan indicator hingga awal November 2021, seperti mobilitas masyarakat, penjualan eceran, ekspektasi konsumen, PMI Manufaktur, serta realisasi ekspor dan impor,” ucapnya.

Bank Indonesia memprediksi, ekonomi dalam negeri pada tahun 2022 akan meningkat lebih tinggi, yang didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, sejalan dengan akselerasi vaksinasi covid19, pembukaan sektor-sektor ekonomi yang lebih luas, serta stimulus kebijakan yang terus berlanjut.

Baca Juga: Jaga Stabilitas, Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3.50 persen

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm