Sonora.ID - Ketika berpikir dan melakukan self dialogue, beberapa orang justru kerap kal memberikan nilai negatif pada diri sendiri atau suatu keadaan.
Misalnya pada saat ada orang yang memberikan tanggung jawab besar kepada Anda, dalam hati Anda mempertanyakan apakah Anda benar-benar bisa dan layak untuk menjalani tanggung jawab tersebut?
Tak jarang ada pemikiran dan self talk negatif dalam diri sendiri, dan itulah yang kemudian menjadikan labeling.
Sayangnya, ternyata labeling, apa lagi me-label dengan hal yang negatif, bisa membawa pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan karakter, cara berpikir, dan cara bertindak diri sendiri bahkan orang lain.
Mengapa demikian?
Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay menegaskan bahwa pada dasarnya labeling tersebut akan menjadi dikte bagi diri sendiri dan orang lain, sehingga labeling yang awalnya salah bisa menjadi kenyataan.
“Labeling itu memang hal yang cukup sering kita lakukan, bukan cuma ke kita tapi juga ke orang lain. Karena memang manusia itu godaan mengeneralisasi dan menyimpulkan, karena godaan kita ingin menyederhanakan situasi dan menyederhanakan pemikiran,” ungkap Hing memaparkan.
Baca Juga: Sempat Tak Dihiraukan Label Musik, Ardhito Pramono: Gue Bikin Sendiri!
Misalnya, ketika bertemu dan bekerja sama dengan pihak yang baru, ada kecenderungan manusia untuk menyimpulkan orang tersebut untuk mempermudah hubungannya dengan orang itu.
Penyimpulan itulah yang disebut labeling.
“Sayangnya labeling ini, kalau ke orang lain bisa merusak relationship, dan yang kedua, labeling punya potensi untuk memengaruhi perilaku orang yang berhadapan dengan kita. Kita nge-judge mereka, pelan-pelan sikap mereka justru berwujud seperti judgement kita,” sambungnya.
Hal ini disebut sebagai self-fulfilling prophecy, ketika muncul label kepada orang lain, kemudian orang lain pelan-pelan menjadi seperti yang dilabelkan.
Seakan-akan kita mampu untuk meramalkan sikap orang lain.
“Hati-hati banget dengan labeling, apa lagi ke diri sendiri,” tegas Hing.
Berkaca dengan adanya kemungkinan untuk menjadikan labeling sebagai kenyataan, penting untuk membanguan afirmasi atau label yang positif untuk diri sendiri dan orang lain, agar yang terjadi juga adalah hal yang serupa.
Baca Juga: Biasakan Hindari Labeling, Hingdranata: Lebih Baik Lakukan Hal Ini!