Pontianak, Sonora.ID - Kain batik merupakan kain tradisional Indonesia yang saat ini sudah mengembangkan pasar nya sampai go internasional. Seperti UMKM Kampung Wisata Membatik yang letaknya berada Singkawang Kalbar.
PLN sangat memperhatikan dan peduli akan hadirnya UMKM sebagai wadah yang penting untuk kebangkitan ekonomi nasional, terlebih di masa pandemi saat ini.
Pada kegiatan Media Gathering bersama PLN 2021, peserta diperkenalkan dengan UMKM Kampung Membatik, Kote Gallery yang saat ini sudah tersebar di lima kecamatan di Singkawang.
Pemilik Kampung Membatik Kote Gallery, Priska merasa terbantu dengan hadirnya peran listrik dari PLN dalam proses produksi kain batiknya.
"Ini sangat membantu proses produksi, karena lebih cepat, dan suhu panas bisa diatur dalam menenun kain batik menggunakan kompor listrik. Berbeda ketika menggunakan kompor minyak tanah," jelasnya.
Ini menjadi bukti PLN selalu hadir memberikan pelayanan terbaik dalam hal ini UMKM yang menggunakan listrik untuk kebutuhan produksi.
Baca Juga: Pemkot Pontianak Galang Bantuan untuk Korban Banjir di Kalbar, 3 Unit Mobil Box Disalurkan
Priska yang akrab disapa Dedeq ini juga ingin memperkenalkan batik khas dari kota Singkawang, yaitu Batik Tiga Penjuru.
"Batik Motif Tiga Penjuru ini memiliki makna yaitu, Tiga gerbang utama masuk ke wilayah kota Singkawang. Di situlah kita bangun Kampung batik dengan adab yang berbeda, di Sedau dengan kain motif khas melayu pesisir, kemudian di timur motif perpaduan antara adab China dan Dayak, serta motif urban (campuran)," terangnya.
Dalam produksi dua bulan belakangan, Kampung Batik Kote Gallery Singkawang menjual 30 kain batik tenun.
"Harga kain batik kami dibandrol dengan harga 300 ribu hingga 3 juta rupiah. Untuk Batik Tiga Penjuru dengan motif naga, yang paling laris dijual," katanya.
Kain batik produksi Kampung Batik Kote Gallery ini dipasarkan secara online, hotel dan tempat pemasaran lainnya. Untuk bahan baku Priska dan teman-teman tetap mengambil dari bahan baku dari pulau jawa.
Priska berharap agar PLN lebih memperhatikan lagi UMKM yang ada Singkawang, seperti di kampung Batik, yang juga menggunakan listrik sebagai sarana pendukung produksi tenun.
Baca Juga: STIKes Yarsi Pontianak Lakukan Vaksinasi dan Penggalangan Donasi Peduli Banjir