Sonora.ID – Kemarin, 19 November 2021 telah terjadi gerhana bulan sebagian yang dapat diamati dari beberapa wilayah Indonesia. Salah satu tempat tempat yang baik untuk mengamati fenomena ini ada di Biak, Papua.
Hal ini menjadi fenomena yang sangat menarik untuk diamati oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut bukan semata-mata hanya ingin melihat gerhana bulan saja. Namun ada sebab yang menyertainya.
Menurut halaman Kompas.com, gerhana ini disebutkan berlangsung selama 2 jam 20 menit dan sayangnya hanya beberapa wilayah Papua saja yang memiliki waktu selama itu untuk menikmati gerhana bulan sebagian ini.
Menurut Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Andi Pangerang mengatakan, bahwa adanya gerhana bulan sebagian ini bisa mengakibatkan pasang surut air laut.
Jadi dihimbau untuk para nelayan tidak melaut terlebih dahulu untuk mengantisipasi adanya kemungkinan terburuk.
“Lebih ke pasang surut air laut saja yang semakin tinggi,” ujar Andi dihubungi Kompas.com, Jumat (19/11/2021).
Selain pasang surut air laut, ada pula fakta lain dibalik adanya gerhana bulan sebagian yang terjadi pada 19 November, kemarin.
Fakta gerhana bulan sebagian yang telah terjadi tersebut merupakan fenomena yang unik dan menakjubkan. Sebab, ini termasuk gerhana bulan sebagaian terlama abad 21.
Andi Pangerang juga menjelaskan bahwa fenomena gerhana ini, 97,85 persen permukaan bulan tertutupi oleh umbra bumi. Sehingga memberikan waktu gerhana yang cukup lama.
Durasi gerhana kali ini memang dianggap paling lama jika dibandingkan dengan gerhana bulan total yang sudah pernah terjadi pada tahun 2018, yaitu berdurasi selama 42 menit 57 detik.
Baca Juga: Fakta Dibalik Makam Tionghoa yang Berukuran Besar dan Dikenal Mewah
Selain fakta-fakta di atas, terdapat 3 fakta lain yang merujuk pada teori dan ilmu yang berkaitan dengan fenomena gerhana bulan sebagian 19 November 2021 berikut ini:
1. Gerhana ‘Blood Moon’
Gerhana bulan total memiliki nama lain yang sering terdengar dan terucap dari berbagai kalangan masyarakat dunia, itu disebut ‘Blood Moon’. Hal ini dapat terjadi karena posisi bumi kita berada di antara Bulan dan Matahari. Kejadian tersebutlah yang menjadikan gerhana bulan dapat terlihat dari bumi.
2. Gerhana Bulan dalam Seri Saros
Seri Saros merupakan kumpulan gerhana, dimana interval 2 gerhana yang memiliki urutan siklus Saros dengan rata-rata durasi 28 tahun 11 hari 8 jam dan terpaut sebesar 223 siklus sinodis bulan.
3. Melihat Gerhana Bulan Sebagian
Andi Pangerang juga menjelaskan bahwa untuk mengamati fenomena gerhana bulan sebagian ini tidak sesulit mengamati gerhana matahari.
Akan tetapi, jika ingin mengabadikan peristiwa gerhana bulan sebagian tersebut membutuhkan kamera Digital Single Lens Refelx (DSLR), kamera ponsel mode pakar maupun kamera CCD yang terhubung dengan teleskop dan gawai yang digunakan.
Link Streaming
Bagi masyarakat Indonesia yang memang belum sempat menyaksikan fenomena langka ini, kalian bisa mengakses streaming yang difasilitasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
Streaming gerhana bulan sebagian 19 November dapat dinikmati melalui link https://www.bmkg.go.id/gerhana/
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Fakta Gerhana Bulan Sebagian 19 November 2021, Sejarah hingga Link Streaming”
Baca Juga: Wow, Ada Hujan Berlian! Fakta Unik Lainnya juga Pasti Bikin Kamu Kaget