2. Olahraga untuk Meningkatkan Stamina
Berbeda dengan tujuan yang sebelumnya, olahraga untuk meningkatkan stamina biasanya ditentukan oleh dokter berdasarkan denyut nadi atau jantung target.
Sebagai contoh, dr. Herenda menjelaskan bahwa keperluan olahraga untuk meningkatkan stamina bagi orang yang berusia 40 dan 50 tahun pasti akan berbeda.
Perbedaan ini akan dihitung melalui rumus yang ditentukan oleh dokter agar olahraga dapat menyentuh denyut jantung target.
Untuk memperjelas tentang perhitungannya, dr. Herenda mengatakan bahwa seseorang berusia 40 tahun bisa dianggap berolahraga ketika denyut nadi berada di angka 145-150 saat melakukan aktivitas fisik.
Ini membuat jenis aktivitas fisik untuk meningkatkan stamina tersebut pun harus disesuaikan dengan anjuran dokter.
Pasalnya, jalan santai tidak dapat dihitung sebagai olahraga karena dr. Herenda mengutarakan bahwa aktivitas fisik tersebut tidak akan membuat denyut nadi menyentuh angka 145-150.
Meskipun memiliki tujuan berbeda, tetapi periode waktu olahraga yang dilakukan akan sama setiap orangnya.
Menurut penuturan dr. Herenda, periode olahraga yang baik untuk dilakukan ada di rentang 90 menit dalam seminggu.
Ini berlaku bagi siapa pun yang sehat secara mental dan fisik, sehingga ingin mempertahankan stamina melalui olahraga maupun pada orang yang memiliki penyakit dan ingin meningkatkan stamina.