Sonora.ID - Selama masa pandemi yang berlangsung sejak awal tahun 2020 ini, masyarakat memiliki jadwal yang cukup padat dalam menjalani hari.
Work from home ternyata tidak meringankan beban seseorang sama sekali karena WFH malah membuat orang tersebut harus mengurus pekerjaan dan rumah dalam waktu yang bersamaan.
Tidak heran, gaya hidup yang sehat pun terabaikan dan membuat seseorang malas untuk berolahraga.
Padahal, olahraga menjadi aktivitas paling penting yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Bahkan, terdapat tujuan yang berbeda dari hasil olahraga yang bisa seseorang dapatkan.
Melalui program Talkshow with Mayapada Hospital, dr. Herenda Medishinta, Sp.JP (K)-FIHA, mengatakan bahwa terdapat 2 tujuan olahraga yang memengaruhi aktivitas fisiknya.
1. Olahraga untuk Memelihara Stamina
Berdasarkan penjelasan dr. Herenda, olahraga untuk memelihara stamina harus dilakukan sesuai dengan usia seseorang.
Usia ini akan menentukan kapasitas aktivitas fisik yang dilakukan ketika olahraga.
Selain itu, olahraga untuk memelihara stamina juga ditentukan oleh jenis kelamin seseorang. Merujuk pada perkataan dr. Herenda, perempuan tidak selalu dapat melakukan olahraga yang bobotnya terlalu berat.
Tetapi, hal ini dapat dilatih oleh perempuan, sehingga tidak perlu khawatir selama masih berada di bawah pengawasan trainer olahraga yang tepat.
Baca Juga: Saatnya Pembinaan Atlet Masa Depan Berbasis Sport Science, Penting!
2. Olahraga untuk Meningkatkan Stamina
Berbeda dengan tujuan yang sebelumnya, olahraga untuk meningkatkan stamina biasanya ditentukan oleh dokter berdasarkan denyut nadi atau jantung target.
Sebagai contoh, dr. Herenda menjelaskan bahwa keperluan olahraga untuk meningkatkan stamina bagi orang yang berusia 40 dan 50 tahun pasti akan berbeda.
Perbedaan ini akan dihitung melalui rumus yang ditentukan oleh dokter agar olahraga dapat menyentuh denyut jantung target.
Untuk memperjelas tentang perhitungannya, dr. Herenda mengatakan bahwa seseorang berusia 40 tahun bisa dianggap berolahraga ketika denyut nadi berada di angka 145-150 saat melakukan aktivitas fisik.
Ini membuat jenis aktivitas fisik untuk meningkatkan stamina tersebut pun harus disesuaikan dengan anjuran dokter.
Pasalnya, jalan santai tidak dapat dihitung sebagai olahraga karena dr. Herenda mengutarakan bahwa aktivitas fisik tersebut tidak akan membuat denyut nadi menyentuh angka 145-150.
Meskipun memiliki tujuan berbeda, tetapi periode waktu olahraga yang dilakukan akan sama setiap orangnya.
Menurut penuturan dr. Herenda, periode olahraga yang baik untuk dilakukan ada di rentang 90 menit dalam seminggu.
Ini berlaku bagi siapa pun yang sehat secara mental dan fisik, sehingga ingin mempertahankan stamina melalui olahraga maupun pada orang yang memiliki penyakit dan ingin meningkatkan stamina.