4 Mitos Larangan Pernikahan Adat Jawa yang Masih Banyak Dipercaya Masyarakat Indonesia

22 November 2021 18:08 WIB
Mitos Larangan Pernikahan Adat JAwa
Mitos Larangan Pernikahan Adat JAwa ( )

Menggelar Upacara Pernikahan pada Bulan Suro atau Muharram

Bulan suro dalam kalender Jawa sama seperti bulan Muharram pada Kalender Islam.

Kalender Jawa dipercaya sudah pimpinan Sultan Agung Hanyakrakusuma memimpin kesultanan Mataram (1613-1645)

Orang Jawa mempercayai bahwa bulan ini adalah bulan suci, sakral dan keramat dimana tidak hanya pernikahan tetapi acara lainnya seperti hajatan tidak boleh dilakukan oleh manusia yang kurang ‘kuat.’

Pasangan yang rumahnya Berjarak Lima Langkah atau Berseberangan

Pernikahan dengan tetangga dengan jarak lima langkah atau berseberangan dapat membawa kesialan dan ketidakharmonisan dalam keluarga.

Salah satu solusi untuk menghindari dari nasib buruk yang mungkin dibawa pernikahan ini adalah dengan merenovasi salah satu rumah pasangannya.

Rumah dibuat seakan-akan tidak menghadap satu sama lain dan dampak kesialannya juga seakan-akan tidak pernah terjadi.

Selain itu, salah satu pasangan juga dapat “dikeluarkan” dari keluarga, sehingga orang tersebut dianggap bukan bagian keluarga yang tinggal di seberang pasangannya.

Baca Juga: Tidak Akan di Seret Nyi Roro Kidul, Ini Fakta dan Alasan Ilmiah Mengatan Tak boleh Mengenakan Baju Hijau saat Berkunjung ke Pantai Selatan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm