Vaping vs merokok, mana yang paling aman untuk kesehatan manusia? (
Medical News Today)
Rokok elektrik yang digunakan dalam vaping mengandung nikotin dalam dosis besar, zat yang diketahui memperlambat perkembangan otak pada janin, anak-anak, dan remaja;
Cairan vaping menghasilkan uap berbahaya bagi orang dewasa dan anak-anak jika mereka menelan, menghirupnya, atau terkena kulit mereka;
Vaping juga memberikan beberapa bahan kimia berbahaya, termasuk diacetyl, bahan kimia penyebab kanker, logam berat, dan senyawa organik yang mudah menguap (VOC);
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pada awal 2020 terdapat sebanyak 2.807 rawat inap atau kematian akibat vaping.
Namun, CDC juga mengakui bahwa sejak penghapusan vitamin E asetat dari produk vaping, bersama dengan bahan berbahaya lainnya, jumlah gejala yang dialami pengguna vaping telah menurun.
Tidak seperti vaping, yang relatif baru, ada penelitian bertahun-tahun untuk sepenuhnya mendukung klaim bahwa merokok lebih merusak kesehatan manusia. Merokok menyebabkan;
kerusakan pada setiap organ dalam tubuh;
lebih dari 480.000 kematian per tahun di Amerika Serikat 90 persen dari semua kematian itu akibat kanker paru-paru atas kebiasaan dari merokok;
sekitar 80 persen kematian akibat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK);
peningkatan risiko kematian;
peningkatan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.