Vaping vs Merokok, Mana yang Paling Aman untuk Kesehatan Manusia?

22 November 2021 16:47 WIB
Vaping vs merokok, mana yang paling aman untuk kesehatan manusia?
Vaping vs merokok, mana yang paling aman untuk kesehatan manusia? ( Medical News Today)

Sonora.ID – Tidak jauh berbeda, baik merokok maupun vaping keduanya memiliki efek samping dan risiko. Lantas, mana yang paling aman untuk kesehatan?

Dikutip dari laman Medical News Today, vaping melibatkan menghirup aerosol yang mengandung beberapa bahan kimia, termasuk nikotin dan penyedap melalui e-rokok atau perangkat lain.

Bedasarkan survei 2018, vaping semakin populer di kalangan remaja. Kendati begitu, menurut American Heart Association (AHA), banyak orang percaya bahwa vaping lebih aman daripada merokok.

Baca Juga: Serba-serbi Rokok dan Kanker Paru: Risiko dan Penderita Umum

Merokok vs vaping mana yang lebih aman?

Baik merokok maupun vaping tidak memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Berdasarkan bukti yang ada, merokok tampaknya lebih berbahaya daripada vaping.

Kendati begitu, ini tidak berarti bahwa vaping aman. Menurut Johns Hopkins Medicine, vaping mungkin sedikit kurang berbahaya daripada merokok.

Berdasarkan catatan mereka, seseorang yang merokok menghirup sekitar 7.000 bahan kimia, sedangkan vaping kemungkinan melibatkan lebih sedikit bahan kimia.

AHA mencatat bahwa cairan vaping mengandung lebih sedikit kontaminan daripada rokok. Lantas, apa yang membuat vaping tidak aman?

Baca Juga: Fakta, Vape Bisa Sebabkan Risiko Penyakit Pernapasan Salah Satunya Bronkitis Kronis

  • Rokok elektrik yang digunakan dalam vaping mengandung nikotin dalam dosis besar, zat yang diketahui memperlambat perkembangan otak pada janin, anak-anak, dan remaja;
  • Cairan vaping menghasilkan uap berbahaya bagi orang dewasa dan anak-anak jika mereka menelan, menghirupnya, atau terkena kulit mereka;
  • Vaping juga memberikan beberapa bahan kimia berbahaya, termasuk diacetyl, bahan kimia penyebab kanker, logam berat, dan senyawa organik yang mudah menguap (VOC);

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pada awal 2020 terdapat sebanyak 2.807 rawat inap atau kematian akibat vaping.

Namun, CDC juga mengakui bahwa sejak penghapusan vitamin E asetat dari produk vaping, bersama dengan bahan berbahaya lainnya, jumlah gejala yang dialami pengguna vaping telah menurun.

Tidak seperti vaping, yang relatif baru, ada penelitian bertahun-tahun untuk sepenuhnya mendukung klaim bahwa merokok lebih merusak kesehatan manusia. Merokok menyebabkan;

  • kerusakan pada setiap organ dalam tubuh;
  • lebih dari 480.000 kematian per tahun di Amerika Serikat 90 persen dari semua kematian itu akibat kanker paru-paru atas kebiasaan dari merokok;
  • sekitar 80 persen kematian akibat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK);
  • peningkatan risiko kematian;
  • peningkatan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.

Baca Juga: Hidup Sehat, Berikut Ada 5 Idol Kpop yang Ternyata Tidak Merokok

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm