Sonora.ID – Tidak jauh berbeda, baik merokok maupun vaping keduanya memiliki efek samping dan risiko. Lantas, mana yang paling aman untuk kesehatan?
Dikutip dari laman Medical News Today, vaping melibatkan menghirup aerosol yang mengandung beberapa bahan kimia, termasuk nikotin dan penyedap melalui e-rokok atau perangkat lain.
Bedasarkan survei 2018, vaping semakin populer di kalangan remaja. Kendati begitu, menurut American Heart Association (AHA), banyak orang percaya bahwa vaping lebih aman daripada merokok.
Baca Juga: Serba-serbi Rokok dan Kanker Paru: Risiko dan Penderita Umum
Merokok vs vaping mana yang lebih aman?
Baik merokok maupun vaping tidak memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Berdasarkan bukti yang ada, merokok tampaknya lebih berbahaya daripada vaping.
Kendati begitu, ini tidak berarti bahwa vaping aman. Menurut Johns Hopkins Medicine, vaping mungkin sedikit kurang berbahaya daripada merokok.
Berdasarkan catatan mereka, seseorang yang merokok menghirup sekitar 7.000 bahan kimia, sedangkan vaping kemungkinan melibatkan lebih sedikit bahan kimia.
AHA mencatat bahwa cairan vaping mengandung lebih sedikit kontaminan daripada rokok. Lantas, apa yang membuat vaping tidak aman?
Baca Juga: Fakta, Vape Bisa Sebabkan Risiko Penyakit Pernapasan Salah Satunya Bronkitis Kronis
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pada awal 2020 terdapat sebanyak 2.807 rawat inap atau kematian akibat vaping.
Namun, CDC juga mengakui bahwa sejak penghapusan vitamin E asetat dari produk vaping, bersama dengan bahan berbahaya lainnya, jumlah gejala yang dialami pengguna vaping telah menurun.
Tidak seperti vaping, yang relatif baru, ada penelitian bertahun-tahun untuk sepenuhnya mendukung klaim bahwa merokok lebih merusak kesehatan manusia. Merokok menyebabkan;
Baca Juga: Hidup Sehat, Berikut Ada 5 Idol Kpop yang Ternyata Tidak Merokok