“Kita justru makin sadar bahwa ternyata ada hal yang bisa dibebaskan dan ada hal yang dibatasi. Sebelumnya semua kan dibatasi, terus tiba-tiba semua dibebaskan. Ada orang yang berpersepsi bahwa metal tuh ya bebas gitu. Semua dibebaskan dan kita enggak merasa bahwa itu benar.”
Menurut mereka, persepsi bebas setiap orang berbeda-beda; musik adalah ruang yang akhirnya menyediakan kebebasan tersebut.
Tidak seperti mading yang bertahan kurang dari sehari, suara dan opini lewat musik diharapkan dapat bertahan hingga waktu yang lama dengan resonansi yang lebih kuat pula.
Perbincangan ini dikutip dari episode ke-14 siniar BEGINU musim kedua yang bertajuk “Voice of Baceprot dan Suara-suara Berisik yang Disepelekan”.
Selengkapnya, Marsya, Siti, dan Widi berbincang dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, tentang sosok guru bimbingan konseling yang kini menjadi manajer mereka, Garut, pindah ke Jakarta, feminisme, hingga isu lingkungan yang disuarakan lewat musik metal.
Dengarkan episodenya di Spotify dengan cara klik ikon di bawah atau mengunjungi https://bit.ly/S2E14Beginu!
Penulis: Intania Ayumirza