Wakil bupati Sergai ini menambahkan, proses pelelangan jembatan itu akan dilakukan di Desember 2021, dan pembangunan akan dimulai pada Januari 2022 ketika sudah selesai dilelang.
Adlin juga berpendapat bahwa desa tersebut harus bebas dari banjir. Oleh karena itu penanganan banjir di desa tersebut harus bagus sehingga tidak terjadi hal serupa lagi.
Di sisi lain, Kepela Desa Dolok Merawan, Pujiono mengatakan, jembatan yang runtuh di Dusun IV itu terjadi pada malam hari ketika banjir melanda. Sehingga debit air yang tinggi membuat jembatan longsor.
Sedangkan saat ini, bagi warga yang hendak melintasi jembatan tersebut, terpaksa harus memilih jalan arternatif.
"Kejadian itu terjadi pada hari Minggu kemarin, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari," ujar Pujiono.
"Banjir terjadi karena hujan deras sehingga debit air tinggi. Kemarin ada sekitar 20 kepala keluarga yang terkena dampak banjir di Dolok Merawan ini," ucapnya.
Diimbau kepada masyarakat selama musim hujan ini, harus selalu lebih waspada.
Baca Juga: Atasi Genangan di Surabaya Barat, Wali Kota Eri Bikin Dua Bozem dan Tinggikan Jembatan