Sonora.ID – Belakangan ini Instagram sedang diramaikan dengan fitur baru seperti kotak pertanyaan yang bisa digunakan oleh seluruh pengguna dan membagikan jawaban dengan foto/video yang disertai teks.
Salah satunya adalah tren membagikan nama panggilan dari lingkungan sekitar. Banyak yang mengikuti tren ini dengan menjawab nama panggilannya di berbagai kalangan termasuk orang terdekat.
Memang tren ini terlihat sepele dan juga mengasyikkan untuk diikuti. Namun, siapa sangka jika ternyata di balik tren ini ada bahaya dan tindak kejahatan yang mengintai.
Baca Juga: 5 Tips Mudah Lindungi Akun Dari Pencurian Data Pribadi pada Fintech
Hal ini terkait dengan kerahasiaan data pribadi.
Baru-baru ini, seorang pengguna Twitter dengan username @ditamoechtar_ membagikan pengalaman temannya yang baru saja terkena tipu akibat ikutan tren di Instagram tersebut.
"Pagi td temen sy tlp, nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini:"
Pagi td temen sy tlp, nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini: pic.twitter.com/DdvW62ia0e
— Dita Moechtar (@ditamoechtar_) November 23, 2021
Cuitan tersebut pun menjadi viral dan menarik berbagai perhatian netizen yang kemudian membagikan ulang tentang informasi tersebut.
Banyak yang baru menyadari bahwa tren tersebut bisa menjadi berbahaya dan berisiko terjadi penyalahgunaan data.
Tren challenge di Instagram ini ada yang menantang untuk berbagi tanggal lahir, tulisan tangan, bahkan hingga tanda tangan.
Informasi tersebut seharusnya tergolong pribadi dan tidak diumbar begitu saja di media sosial.
Berikut ini adalah penjelasan dan bahaya dari tren Instagram tersebut seperti yang dilansir dari Kompas.com:
Baca Juga: Gunakan Fintech dengan Aman, Hal Apa Saja yang Perlu Kamu Ketahui? Simak Selengkapnya
Modus profiling
Berbagai challenge di media sosial, seperti yang sedang tren saat ini, mungkin saja adalah modus untuk menjebak.
Sebab, tanpa disadari, kita digiring untuk berbagi data pribadi kepada orang banyak.
Sejumlah informasi yang kita bagikan di media sosial demi challenge tersebut bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Data pribadi tersebut bisa dipakai untuk membobol rekening bank atau dijadikan bahan penipuan.
Akun Instagram Safenet -organisasi yang fokus pada hak-hak digital di Asia Tenggara- menyebutkan tren challenge itu bisa jadi modus untuk melakukan profiling.
View this post on Instagram
Apa itu profiling?
Profiling merupakan tindakan mengumpulkan dan menyusun informasi atas individu atau grup tertentu berdasarkan karakteristik, tendensi, atau informasi data pribadi tertentu.
Hal ini dilakukan dengan tujuan tertentu, yang bisa saja merugikan untuk kita. Profiling bisa dilakukan dengan mengumpulkan data pribadi yang kita umbar secara terbuka dengan mengikuti tantangan di media sosial.
Data tersebut dapat dilihat followers, non followers atau orang lain yang stalking akun milik kita. Misalnya saja berbagai "variasi nama panggilan" yang juga merupakan data pribadi.
Terlebih lagi jejak digital bersifat abadi, meskipun unggahannya sudah dihapus.
Baca Juga: Penting! 5 Tips Cegah Pencurian Data Pribadi dari Aplikasi Pinjol
Bukan hanya itu, banyak lagi modus challenge atau permainan lain di media sosial yang bisa saja merupakan jebakan profiling.
Misalnya ketika kita diminta memasukkan tanggal lahir untuk menentukan nama usaha atau kepribadian.
Kita mungkin tidak membagikan data tersebut secara langsung, namun polanya bisa terbaca dan disalahgunakan.
Data pribadi itu bisa dipakai untuk menipu orang terdekat atau keluarga kita. Pelaku bisa seolah-olah menjadi diri kita atau dekat dengan kita karena mengetahui data yang seharusnya personal tadi.
Selain itu, data tersebut bisa pula disalahgunakan untuk melakukan intimadasi atau kejahatan lain yang tidak bisa kita duga.
Tetap bijak dalam bersosial media dan berhati-hati ya!