Berdasarkan sumber dari orang dalam, Korea Utara menganggap jika pelanggaran tersebut adalah masalah besar.
Ini karena pertama kalinya pelanggaran remaja ditangkap terhadap aturan 'konten asing'.
"Diharapkan penyelidikan dan hukuman para pelanggar akan berlanjut untuk jangka waktu yang cukup lama mengingat perbatasan ditutup karena COVID19 dan mereka akan menyelidiki untuk menemukan rute di mana USB diselundupkan," lanjut sumber sebagaimana yang dikutip Allkpop.
Tak hanya itu, dampak dari masalah ini pun membuat kepala sekolah, sekretaris pemuda, dan wali kelas dari siswa tersebut diberhentikan dari jabatannya dan dikeluarkan dari daftar keanggotaan partai.
Dilaporkan bahwa kini pihak berwenang Korea Utara juga melakukan sensor ekstensif untuk menemukan penjual CD dan USB berisi konten asing.