Banjarmasin, Sonora.ID - Ambisi untuk mengurangi penggunaana kantong plastik di Kota Banjarmasin semakin diperluas.
Jika sebelumnya kebijakan itu baru diberlakukan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin di ritel-ritel modern, kali ini mulai merambah ke pasar-pasar tradisional.
Rencana itu pun diawali dengan launching program Pasar Bebas Plastik Kota Banjarmasin oleh Wali Kota, Ibnu Sina, di Aula Kayuh Baimbai Balai Kota Banjarmasin, Kamis, (25/11).
Ibnu mengatakan, akan melakukan uji coba pasar bebas plastik di dua pasar tradisional terlebih dulu.
"Kita akan uji coba di dua pasar di Banjarmasin yakni Pasar Pandu dan Pasar Pekauman. Pemberlakuannya mulai tanggal 13 Desember 2021," ucapnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin.
Ibnu mengakui, dampak pandemi ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan sampah.
Pihaknya pun telah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada para pedagang di dua pasar tersebut, terkait penerapan program untuk mengurangi penggunaan kantong plastik itu.
"Makanya setelah sukses di retail modern, saat ini kita rambah ke pasar tradisional. Mudah mudahan ini menjadi upaya kita bersama dalam mengurangi sampah plastik di Banjarmasin," tuturnya.
Meski demikian, Ibnu mengakui, bahwa dalam upayanya nanti tentu akan menemui beberapa kendala.
Baca Juga: 5 Makanan Palsu yang Sempat Gegerkan Publik: Ada Beras Plastik!
Sama halnya ketika pihaknya memberlakukan kebijakan ini di retail, pemerintah sempat mendapat protes hingga somasi.
"Tapi itu tidak apa-apa. Yang penting masyarakat teredukasi dan perubahan mindset atau pola pikir masyarakat terus menggunakan wadah belanja sendiri ketika berbelanja," imbuhnya.
Ibnu menambahkan, sosialisasi pengurangan penggunaan kantong plastik di dua pasar ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 3 bulan. Nantinya pemerintah turut melakukan evaluasi.
"Kalau berhasil, kita segera akan kita wujudkan di pasar-pasar lain," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Tiza Mafira menerangkan, ada beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan untuk mencapai target tersebut.
Misalnya dengan membagikan tas belanjaan sebagai pengganti kantong plastik dan selalu mengingatkan atau mengedukasi pengunjung untuk membawa tas belanjaan sendiri.
"Kita juga akan berikan stimulan kepada pedagang berupa tooth bag atau tas belanja ramah lingkungan. Tapi targetnya tetap bagaimana mengedukasi masyarakat," jelasnya.
Untuk pengawasannya di lapangan, Ia mengaku juga mempunyai para relawan diet kantong plastik yang akan turun ke dua pasar itu, guna memberikan edukasi kepada masyarakat.
Baca Juga: Kurangi Sampah Plastik, PDIP Kalsel Bungkus Daging Kurban Pakai Bakul
"Target kita bisa berkurang sampai 100 persen. Kalau untuk di daerah lain ada pasar tebet Jakarta Selatan yang juga sudah menjalankan program ini. Terbukti sampah plastik turun hingga 57 persen," pungkasnya.
Terpisah, program Pasar Bebas Plastik disambut baik oleh sebagian pedagang. Siti Rogayah, Pedagang di Pasar Pandu salah satunya.
Ia mengaku, para pedagang menyambut baik program tersebut.
"Para pedagang sebelumnya juga telah sosialisasi. Kami juga turut mensosialisasikan kepada pembeli. Alhamdulillah, pedagang dan pembeli pun turut mengurangi penggunaan kantong plastik," katanya.
Ia pun mengaku, saat ini untuk melayani pembeli hanya menggunakan bakul purun dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, serta tooth bag ramah lingkungan dari Gerakan Nasional Diet Kantong Plastik.
"Kita juga dapat bakul gratis dari DLH dan dari dikasih tas ramah lingkungan ini dari Gerakan Nasional Diet Kantong Plastik. Alhamdulillah lancar saja," tutupnya.
Baca Juga: Jangan Iri, Ahli Bedah Plastik Sebut Bibir Jin BTS adalah Bibir Paling Sempurna di Dunia