Sayangnya, peralihan perhatian ini dilakukan dengan sengaja ketika kita mulai menggunakan smartphone, diniatkan atau tidak sama sekali.
Para ahli meyakini, perilaku ini mengakibatkan pengucilan sosial, mirip dengan situasi saat membuat orang lain hanya makan sendirian di kantin atau tidak membalas telepon orang lain. Situasi ini hanya terjadi ketika dalam interkasi sosial secara langsung, artinya saat bertatap muka atau setidaknya secara tidak sengaja bertemu dan berinteraksi dengan orang lain.
Dilansir dari kompas.com, phubbing menurunkan kepuasaan pernikahan karena konflik atas penggunaan smartphone tersebut. Pasangan yang kerap melakukan phubbing, pada satu sama lainnya, berisiko lebih tinggi mengalami depresi dan perpisahan.
Saat ini, hampir semua orang di seluruh dunia memiliki smartphone sehingga diprediksi perilaku tersebut akan semakin parah dan makin meluas.
Terdapat berbagai jalan untuk kita menghindari perilaku Phubbing, salah satunya dengan melakukan Detoksi Notifikasi.
Hal ini dapat kita mulai dengan:
1. Unfollow akun atau orang orang yang tidak relevan dan hapus aplikasi yang tidak berguna di handphone kita.
2. Nonaktifkan notifikasi saat berpergian dan bertemu dengan orang lain.
3. Hentikan dorongan untuk mengecek handphone ketika bangun di pagi hari.
4. Hindari bermain gadget sebelum tidur.
5. Berusahalah seharian untuk tidak membuka dan melihat media sosial.
6. Cobalah untuk sesekali tidak membawa gadget ketika sedang beraktivitas dalam jangka waktu yang singkat. Seperti, membeli makan.
Marilah kita mengurangi perilaku Phubbing dan lebih menghargai orang orang di sekitar kita. Lebih baik menunda untuk update di beberapa media sosial dan fokus kepada lawan interaksi, akan membuat kita terhindar dari dampak negatif dari Phubbing.
Baca Juga: Video Viral Kekerasan Anak di Banjarmasin, Mengarah ke Eksploitasi