Sonora.ID - Kementerian Agama (Kemenag) baru-baru ini meluncurkan pilot project yang dilaksanakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA).
Projek ini dirancang sedemikian rupa agar Kemenag dapat terlibat dalam program pengentasan kemiskinan di Indonesia, terutama di kalangan masyarakat terpelosok.
Hal ini disampaikan oleh Wida Sukmawati selaku Kasubdit Edukasi, Inovasi, dan Kerjasama Zakat dan Wakaf dalam podcast bertajuk 'Program Pemberdayaan Ekonomi Umat - (KUA) Percontohan Ekonomi Umat' pada 24 November 2021 lalu.
Program ini menyasar pemberdayaan ekonomi di kalangan masyarakat yang tidak mampu.
Terdapat 4 kriteria penerima yang dijadikan sebagai pemangku kepentingan utama, yakni:
1. Satin keluarga muda
2. masyarakat terdampak Pandemi Covid-19
"Terdampak ini tidak harus yang terkena paparan virus dan sakit, namun bisa juga terdampak secara ekonomi. Misal punya usaha tapi tidak berkembang,"jelas Wida
3. Binaan penyuluh, dan
4. Dhuafa yang punya potensi usaha dan ekonomi.
Selain 4 kriteria penerima manfaat, Kemenag juga menetapkan 11 titik yang KUA-nya akan dijadika sebagai percontohan untuk proyek ini:
Baca Juga: Bisa Akrab Banget, 3 Shio Wanita Ini Sering Jadi Idaman Para Mertua
1. Matangkuli, Aceh
2. Gunung Kelir, Riau
3. Sematang Borang, Palembang
4. Gunug Sugih, Lampung Tengah
5. Banjarnegara, Jawa Tengah
6. Sidoarjo, Jawa Timur
7. Ciawigebang, Jawa Barat
8. Banjarmasin Timur, Kalimantan Selatan
9. Duren Sawit, Jakarta
10. Sewon, Jogjakarta
11. Biringkanaya, Sulawesi Selatan
Dari setiap titik, akan ada 10 keluarga atau penerima manfaat.
Ketika tiap keluarga telah menerima bantuan, KUA akan melakukan pembinaan dan pendampingan selama 3 tahun untuk memastikan mereka benar-benar dapat berdiri sendiri.
"Jika keluarga tersebut dapat menempuhnya kurang dari 3 tahun, tentu tidak menjadi masalah," jelas Wida.
Beberapa pelatihan yang akan diberikan berupa akses permodalan, tata cara mengelola keuangan keluarga; agar tidak dicampur dengan modal usaha.