“Kalau mau pakai kipas boleh, dengan catatan kipas itu sering dibersihkan,” tegas dr. Santi.
Hal ini penting karena penyakit flek paru atau TB patu terjadi ketika adanya bakteri yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
Baca Juga: Jangan Keseringan Pakai Kipas Angin, Ini 3 Efek Negatif Buat Kesehatanmu!
Perhatikan kebersihan ruangan
“Ruangan tempat kipas itu menyala, misalnya di kamar tidur, nah kamar tidurnya minta tolong dijaga kebersihannya, misalnya di langit-langit atau di atas lemari, di kolong ranjang,” sambungnya menambahkan.
Pasalnya, ketika ruangan yang menggunakan kipas angin itu berdebu, maka kipas angin berpotensi untuk meniup dan menerbangkan debu-debu tersebut hingga menyebar ke dalam ruangan.
Dengan demikian, potensi debu masuk ke dalam saluran pernapasan pun menjadi tinggi.
Tanpa penyejuk ruangan dan kipas angin pun debu bisa dihirup, terlebih jika ada kipas angin yang meniup debu dan membuat debu jadi mudah terbang dan masuk ke dalam saluran pernapasan.
Perhatikan kemungkinan anggota keluarga alami alergi debu
“Kalau misalnya ada anggota keluarga yang alergi debu, itu bisa terpicu,” tambah dr. Santi.
Kalau pun tidak ada pihak yang menderita alergi debu, tetap saja kondisi ini secara jangka panjang tidak baik untuk saluran pernapasan.
“Karena adanya debu bisa berkumpul dan membuat kinerja dari rongga hidung menjadi lebih berat,” paparnya menegaskan.
Jadi tak hanya kebersihan kipas angin yang harus diperhatikan, tetapi juga kebersihan ruangan dan potensi penyakit yang bisa ditimbulkan di dalam anggota keluarga yang menggunakan kipas.
Baca Juga: Biar Awet, Ikuti Tips Merawat Kipas Angin Ini!