Tidur dengan Jendela Terbuka? Dokter: Gak Masalah Sepanjang…

3 Desember 2021 19:00 WIB
Ilustrasi jendela
Ilustrasi jendela ( Freepik)

Sonora.ID - Tidur adalah salah satu kebutuhan manusia yang tidak bisa digantikan dengan apapun, maka tak sedikit orang yang ingin memiliki kualitas tidur yang baik sehingga tubuhnya bisa memiliki kemampuan untuk menjalani aktivitas dengan baik.

Terkait dengan tidur, banyak teori yang beredar di masyarakat bahwa tidur dengan menggunakan kipas angin dan AC terus-menerus bisa menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan.

Di sisi lain, ada juga yang beranggapan bahwa tidur dengan angin luar atau dengan jendela terbuka juga bisa menyebabkan hal yang sama.

Meluruskan hal tersebut, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia dalam program Health Corner di Radio Sonora FM menegaskan bahwa pada dasarnya baik tidur dengan pendingin ruangan atau dengan angin luar tidak berhubungan dengan kondisi kesehatan saluran pernapasan.

Meski demikian, hal tersebut berlaku dengan beberapa syarat.

“Sebenarnya membuka jendela pada malam hari itu tidak kenapa-kenapa, jadi tidak ada hubungannya antara batuk dengan membuka jendela, sepanjang tidak ada polusi,” tegas dr. Santi meluruskan teori tersebut.

Jadi, tidur dengan jendela terbuka ke arah luar rumah tidak menyebabkan batuk atau gangguan pada saluran pernapasan lainnya, selama lingkungan rumah atau kamar tersebut tidak mengandung polusi.

Baca Juga: Tidur Pakai Kipas Angin Bisa Sebabkan Flek Paru? Ini Kata Dokter

Hal yang sama juga berlaku dengan penggunaan pendingin ruangan.

“Jadi coba perhatikan, jangan-jangan ketika jendela di buka, jalanan depan rumahnya penuh dengan motor yang lalu lalang, ya polusinya itu lah yang bikin batuk mungkin atau jangan-jangan jendelanya dibuka tapi kamarnya kotor misalnya,” sambungnya.

Ketika menggunakan pendingin ruangan pun, baik alat pendingin yaitu kipas angin atau AC yang harus bersih, kondisi kamar atau tempat tidur juga perlu dijaga kebersihannya.

Pasalnya, kipas angin atau AC bisa menerbangkan debu-debu yang ada di dalam ruangan dan memungkinkan dihirup oleh orang yang berada di dalam ruangan tersebut dalam jangka waktu lama.

Kemungkinan lainnya adalah adanya alergi dengan angin malam, alergi dingin, dan sebagainya, bisa menyebabkan reaksi yang berbeda bagi setiap orang.

“Atau memang batuk bisa muncul setelah tertular. Jadi coba diperhatikan lagi apakah keluhannya datang setiap malam, setiap membuka jendela? Tapi secara langsung angin malam membuat batuk sih tidak,” tegas dr. Santi menambahkan.

Baca Juga: Kipas Angin dan AC Bisa Memperparah Dampak Negatif Penggunaan Gadget?

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm