Berkeinginan Menjadi Pastor
Menempuh studi di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara menjadi titik penting dalam hidup Inu—sapaan akrab Wisnu Nugroho. Baginya, belajar filasafat itu mempertanyakan segala sesuatu termasuk keimanan.
“Banyak orang yang belajar filsafat kalau tidak sanggup menginteralisasi pengalaman dan mengonvrontasi apa yang terjadi, itu orang bisa memertanyaan segala hal,” terang Inu.
Alasan Inu ingin menjadi Pastor adalah karena ia ingin bermanfaat bagi banyak orangdengan mengabdikan diri pada ummat. Sehingga, ia pun memutuskan berkuliah di STFD setelah lulus dari sebuah seminari.
Saat menjadi mahasiswa filsafat, cita-cita dan hal yang dijalani oleh Inu akhirnya digugat Inu sendiri. Baginya, filsafat itu membedah satu-satu dan membuatnya merasa termurnikan. Beberapa hal yang Ia jalani tapi tidak diyakini sungguh-sungguh, akhirnya ia tinggalkan, termasuk jalan ingin jadi pastor.
Momen itu berlangsung saat Inu ikut membantu sebuah acara di gereja. Dalam kegiatan tersebut, ia merasa bahwa tujuan akhirnya bukan menjadi pastor. ia hanya ingin membantu orang, berbuat baik, tetapi ia merasa untuk melakukan itu semua bukan dengan menjadi seorang Pastor.
Baca Juga: ISKA Mendorong Generasi Milenial Meneruskan Estafet Kepemimpinan
Memutuskan Menjadi...