Sonora.ID - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar menyampaikan perkembangan sementara, dimana 1 orang dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa erupsi Gunung Semeru, tepatnya di daerah Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang.
"Sampai saat ini masih proses evakuasi, mudah-mudahan yang sisa ini bisa segera terevakuasi, ada 1 orang yang meninggal dari Curah Kobokan dan akan segera dibawa mobil ambulans," jelas Indah dalam keterangan pers secara virtual, Sabtu malam (4/12/2021).
Indah mengungkapkan, dari sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) di daerah Curah Kobokan, yang sudah berhasil mengungsi, 10 orang yang belum dapat evakuasi, dikarenakan akses jalan menuju lokasi yang tertutup material lumpur.
"Curah Kobokan disitu ada kurang lebih 300 KK, sebagian besar sudah mengungsi, kemudian tinggal beberapa orang yang sudah kita berhasil evakuasi, tetapi terakhir masih ada sekitar 10 orang yang masih belum bisa dievakuasi, karena lokasinya agak sulit. Evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi, dikarenakan lumpur itu setinggi hampir sampai lutut kaki," katanya.
Indah pun menuturkan hampir semua rumah di sekitar Curah Kobokan, hancur. Warga setempat mengungsi ke Balaidesa Penanggal, Kabupaten Lumajang.
"Karena kami kalau yang tahun lalu, kami membuka tenda pengungsian di lapangan Kamar Kajang, tapi sekarang tidak memungkinkan karena dikhawatirkan adalah lahar susulan yang sampai ke lapangan Kamar Kajang, sehingga di Kamar Kajang hanya dibuka dapur umum dari Dinas Sosial Kabupaten Lumajang," ungkap Indah.
Selain itu, Indah juga menambahkan, Erupsi gunung semeru yang disertai awan panas juga menyebabkan korban mengalami luka bakar.
"kemudian yang luka bakar karena lava panas ada 41 yang dievakuasi di Puskesmas Penanggal," ujarnya.
Sementara itu, beberapa korban dengan luka bakar serius dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr Haryoto, Rumah Sakit Bhayangkara, dan sebagian di RSUD Pasirian.
"Dan sebagian dirawat di Puskesmas Candipuro, ada sekitar 7 orang yang sedang dirawat, sedangkan di Puskesmas Penanggal tersisa kurang lebih 10 orang, dan ada ibu hamil 2 orang yang satu 9 bulan, yang satunya lagi 8 bulan,"
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar menambahkan, sebanyak 8 orang dilaporkan masih terjebak di kantor sebuah perusahaan tambang di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Hingga Sabtu malam, tim evakuasi dikabarkan belum dapat menjangkau mereka, lantaran lahar panas Semeru telah mencapai wilayah itu.
Menurut Indah, para korban sempat meminta pertolongan melalui kiriman video.
"Jadi sekitar delapan orang di sana, dan kami tidak bisa menghubungi karena HP-nya tidak bisa dihubungi tadi sore. (Mereka) sempat bisa mengirimkan video minta tolong untuk bisa dibantu," tutur Indah.
Sebanyak 2 orang lainnya di wilayah Desa Sumberwuluh, juga dilaporkan hilang dan hingga kini belum ditemukan.
Indah pun meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendukung proses evakuasi warga yang terisolir, dengan bantuan melalui jalur udara, atau dengan menggunakan helikopter.
Hal tersebut juga direspon cepat oleh BNPB yang akan mengupayakan evakuasi warga melalui dalur udara, yang tentunya harus didukung dengan cuaca yg memungkinkan.