Upacara Adat Penyambutan Wisatawan
Bila berkunjung ke Wae Rebo kita sebagai wisatawan tidak dapat semena-mena untuk melakukan segala hal yang kita inginkan.
Salah satu hal yang perlu kita ikuti adalah proses upacara penyambutan wisatawan. Jika saat mendaki ke Wae Rebo, wisatawan harus membaca dan memahami tulisan di papan pengumuman yang ada pada pos pendakian.
Hal tersebut berkaitan dengan memukulnya sebuah kentongan yang berada di area Wae Rebo. Itu salah satu ada yang harus diterapkan sebagai bentuk wisatawan yang bertamu di Wae Rebo.
Selanjutnya, para wisatawan diharapkan untuk ikut upacara penyambutan sebagai bentuk penghormatan bagi roh leluhur.
Ada sebuah kisah, bila terdapat wisatawan yang tidak ikut dalam agenda tersebut, maka ia akan mendapat kesialan. Salah satunya, semua gambar foto ataupun video serta tulisan yang berkaitan dengan Wae Rebo dan dibuat saat disana akan hilang.
Hal tersebut dipercaya juga karena roh leluhur di Wae Rebo tidak memberikan izin dan melindungi masyarakat Wae Rebo dari orang yang kurang memiliki sopan santun dengan tidak ikut dalam upacara penyambutan.
Hari Spesial Wae Rebo
Seperti masyarakat adat lainnya yang ada di Indonesia. Warga yang tinggal di Desa Wae Rebo memiliki hari spesial sebagai bentuk syukur atas hasil panen dalam setahun.
Hal tersebut dilakukan tidak semerta-merta untuk mengucap syukur, tapi juga bentuk dari menjaga budaya leuhur dan meminta keharmonisan serta perlindungan.
Hari spesial tersebut dinamai dengan Upacara Penti yang dilaksanakan pada setiap bulan November.
Baca Juga: 5 Pemandangan di Dunia yang Sulit Ditemukan di Negara Lain, 1 Diantaranya Ada di Indonesia